Beberapa hari yang lalu Si Muka Lebar mandatangi diskusi untuk membahas bagaimana nasib pemberantasan korupsi di negeri ini. Setelah drama panjang menuju tempat diskusi (yes my life is full of drama), kami berhasil mengikuti diskusi ini. Diskusi ini diadakan dalam acara Obrolan Langsat di Rumah Langsat yang terletak di Jalan Langsat. Obsat ini mengundang dua pembicara yaitu Pak Bibit dan Pak Chandra. Diskusi tahap pertama lebih membahas pendapat Bibit-Chandra tentang kasus yang menimpa dirinya, dan disampaikan kejanggalan-kejanggalan penangkapan yaitu:
(1) Alasan penangkapan adalah penyalahgunaan wewenang dan penyuapan (terkait surat penahanan koruptor Ang-something) yang menurut hukum yang berlaku (UU TPK) kalau mau keberatan atas surat tersebut dapat digugat ke Pengadilan
{{Menurut pendapat gue pribadi, berarti Surat Penahanan itu bukan KTUN dan tidak dapat di gugat di PTUN, setahu gue UU TPK mengikuti KUHAP kecuali ditentukan lain oleh UU TPK-misalnya pembuktian terbalik- dan keberatan atas proses penangkapan,dll adalah Praperadilan sebagaimana diatur di KUHAP -please correct me if i am wrong-, dipoin ini gue agak miss dimana dasarnya kalau keberatan harus diajukan di PN –walaupun di UU TPK diatur bahwa terhadap putusan penyitaan harta hakim Tipikor, buat pihak ketiga yang beritikad baik dan hartanya ikut disita, dapat mengajukan keberatan ke Pengadilan yang bersangkutan, but still itu kan proses sebelum ada Surat Tuntutan oleh JPU-. Seharusnya gue tanya langsung disana, tapi jelas Pak Chandra sudah menyebutkan “kita tidak akan membahas hukum ya *nanti panjang-well yes, Sir it will be* "}}}
(2) that so called-Bukti Kuat Kepolisian- (yang selanjutnya dalam perjalanan kasus ini disebut sebagai “Buaya”) yang menjadi dasar tersangka tidak pernah dilihat langsung oleh Bibit-Chandra dan Kuasa hukum; dan
(3) Bibit-Chandra punya bukti yang dapat ditunjukan bahwa pada saat penyuapan terjadi mereka ada di tempat lain.
{{{Menurut pendapat gue pribadi, sejak gue juga tidak melihat langsung bukti-bukti pada poin (2) dan poin (3), maka gue anggap dua poin tersebut tidak ada (jadi poin 2 dan 3 hanya ada bagi orang-orang yang telah melihatnya langsung)}}}
Setelah ketua KPK turun (because of you know what), dan sekarang dua wakilnya tersangkut kasus ini dan kemudian kasus ini menggantung, (tapi dua tokoh ini masih resmi mejabat karena sampai ada Keputusan Presiden yang menurunkan). Banyak memang cobaan bagi KPK, termasuk isu pengurangan budget KPK oleh MPR-DPR (gue belum pernanh dengar isu ini, tapi mengingat DPR minta dana aspirasi? Hey, WTF!). Otomatis kinerja KPK menurun.
-------------------------------------------
Mengapa korupsi ini ada di negeri ini dan ada dimana saja? Gak perlu gue bahas (baca aja buku sosiologi korupsi), semua juga tau ideologi bangsa ini selain Pancasila adalah Besar Pasak dari pada Tiang, no wonder korupsi ada dimana-mana. Karena menurut banyak orang di negeri ini lebih senang kemana-mana pake mobil mewah, pakaian perlente dan rumah mentereng di Menteng atau Pondok Indah.
Pake alesan sayang anak-istri, istri tercinta minta dibeliin tas Louis Vuitton dan sepatu Jimmy Choo (yang bacanya aja suka salah!) belom lagi harus Spa berlian (biar kulit sawo mateng bisa kinclong dikit), botox dan oprasi plastik (yang mau dipermak kaya gimana mukanya tetep sama aja-walopun sebagian sukses jadi tante gaul metropolitan),
the mighty LV bag is whispering "buy me...buy me..."
anaknya yang kuliah harus bawa mobil dengan warna custom made biar match sama kuteks-nya dan cat kamarnya dan harus nonton konser The Killers di Singapura karena kalo gak nonton nanti dibilang gak asik sama gengnya (walopun gak jadi dateng)
dan anak SMP-nya harus beli I pad, karena Blackberry-nya hang melulu.
what a life dude, hidup lo berat amat sih, padahal pangkat masih middle position di institusi manapun yang lo curangi. Harus ngebiayain keluarga yang banyak mau barang mewah (double BM). Belom lagi lo harus menjaga tali silaturahmi dengan siapa pun orang yang nempatin lo di posisi basah, ato yang lo suap biar lo bisa berada disitu (dengan hadiah-hadiah mewah juga tentunya).
Jangan rugi bandar ya... hitung-hitung!
-------------------------------------------
Sesi kedua adalah bagaimana Pemberantasan Korupsi ke depan? Poin penting yang dapat gue tangkap adalah:
(1) Benahi diri sendiri! –jujur pada diri sendiri, jangan ambil hak orang lain dan jangan mengeluarkan duit tanpa tanda terima!-
Buat abdi negara, hidup itu berat, tapi tuhan gak akan ninggalin lo gitu aja, have faith!
Buat yang bukan abdi negara, mereka gak akan minta kalo kita gak kasih. Your job will go easier if you make friends not bribe. (Easy to talk rather than to do; so just start from your self)(2) Yang bisa melakukan pencegahan Korupsi adalah Eksekutif-Legislatif dan Yudisiil, jadilah pejabat yang baik (ibarat membolongi batu dengan air, susah dan berat tapi bukan berarti ga bisa kan?). Pemimpin yang bukan pengusaha, pegusaha dan agamawan yang tidak berpolitik, media yang bukan milik politikus. Sebaik-baiknya hukum, paling baik adalah penegak hukum dan pelaksanaan hukum yang baik, jadi percuma aja hukum yang baik dibuat kalau penegakan dan pelaksanaannya kacrut. So be good people.
(3) KPK adalah pemberantas korupsi dan pemberi efek jera pada pelaku. Disini ujung tombak pemberantasan Korupsi.
Jangan sampai KPK tidak ada.
Satu hal yang disebut Pak Chandra “KPK Malaysia, Brunei dan Myanmar belajar dari KPK Indonesia, sekarang Malaysia sudah maju, masa punya Indonesia hilang?”
dan untuk menjawab apa yang terjadi kalo KPK hilang, Pak Chandra mengatakan “Suram... Masa depan Indonesia akan suram”
(4) Bidang-bidang utama yang harus bebas dari korupsi menurut Pak bibit adalah Aparat (Eksekutif, Legislatif dan Yudisiil termasuk aparat Penegak Hukum), Keuangan Negara, Pelayanan Publik dan Sumber Daya Alam.
-------------------------------------------
Well, itu lah intinya diskusi singkat tentang Keseriusan Bangsa ini dalam Menangani Korupsi. Dalam tulisan ini gue tidak menulis untuk membela Bibit dan Chandra tapi poin gue adalah bagaimana KPK harus tetap ada (KPK yang gue omongin tentu saja KPK yang orang-orangnya "bener" yah) untuk terus memberantas korupsi. Have faith that someday we can beat all the bad guy! Disela-sela diskusi ini, ternyata ada hiburan dari rapper Yogya dengan lagunya ada cicak nguntal boyo. Walaupun bau asap rokok, dingin, kaki kesemutan kami mendapatkan pencerahan .
Say no to Korupsi
"sebaik-baiknya hukum, paling baik adalah penegak hukum dan pelaksanaan hukum yang baik"..
ReplyDeletenicee.. kesadaran hukum masyarakat jg lupa.
and keep writin yaa.
Aww ada yang baca blog ini. ini siapa yah?
ReplyDelete*penulis*