Malam ini dengan semangat tinggi penghematan dan ingin hidup sehat
kami memutuskan untuk jalan kaki ke Grand Indonesia!
Ini adalah kedua kalinya kami berjalan ke Grand Indonesia. Kami mengambil rute yang sedikit berbeda, agak jauh dan melewati gang-gang gelap nan sempit. Maksud hati menghindari polusi udara, kami melewati gang motor, eh setelah berjalan di gang gelap nan sempit, ternyata ada yang membakar sampah sama aja dong. Polusi.
kami memutuskan untuk jalan kaki ke Grand Indonesia!
Ini adalah kedua kalinya kami berjalan ke Grand Indonesia. Kami mengambil rute yang sedikit berbeda, agak jauh dan melewati gang-gang gelap nan sempit. Maksud hati menghindari polusi udara, kami melewati gang motor, eh setelah berjalan di gang gelap nan sempit, ternyata ada yang membakar sampah sama aja dong. Polusi.
Kami kemudian keluar di Jalan Jendral Sudirman. Jalan kaki di jam pulang? Hmmm, pengalaman yang menarik, banyak pekerja menunggu bis di halte, banyak bis yang berhenti seenak jidat (padahal sudah ada halte, tapi bis yang datang kemudian, malah berhenti di sebelah bis yang sedang berhenti di halte, malah ada yang posisinya menyerong!), terotoar di Jalan Jendral Sudirman sunguh sangat lebar dan bagus, sayangnya terotoar tidak hanya dipakai pejalan kaki, tetapi juga sebagai jalanan motor (tukang ojek mungkin?), jelas mengganggu. Tapi diantara semua hal yang mengganggu, ada satu yang PALING MENGGANGGU.
idiot besernya pria-pria itu?
Sesampainya di Grand Indonesia, kami masuk ke Harvey Nichols (dengan keringetan dan kumus-kumus) kami memutuskan untuk makan di Ranch Market yang baru buka dan ternyata Ranch Market tidak memiliki tempat makan ditempat (dine in?). Super lelah karena habis berjalan dan kaki pegal, di depan Ranch market ada Resto Ninety Nine, dan dengan implusif (lapar dan capek luar biasa setelah berjalan) kami memutuskan makan disitu.
BAU PESING.
Baru tau kalo ternyata pohon-pohon atau dinding bisa dijadikan tempat untuk buang air. Selain trotoar di Jalan Sudirman, Si Muka Lebar mendapati pengamen yang buang air di papan gedung di sebelah Halte Tosari, iuuhhh. Wow, betapa Sesampainya di Grand Indonesia, kami masuk ke Harvey Nichols (dengan keringetan dan kumus-kumus) kami memutuskan untuk makan di Ranch Market yang baru buka dan ternyata Ranch Market tidak memiliki tempat makan ditempat (dine in?). Super lelah karena habis berjalan dan kaki pegal, di depan Ranch market ada Resto Ninety Nine, dan dengan implusif (lapar dan capek luar biasa setelah berjalan) kami memutuskan makan disitu.
Ninety nine adalah resto yang menyediakan beragam jenis makanan, pasta, steak, pizza, makanan indonesia. Dengan suasanya yang nyaman dan modern. Jadi ruang smoking terdapat di dalam dan ruang non smoking di luar yang open area dan orang bisa melihat apa yang kita makan (karena gue juga melihat makanan orang-orang).
Si kaki berbulu memesan oxtail soup yang digoreng dan si Muka Lebar memilih paket promo yaitu segala jenis masakan salmon (Australian salmon) akan mendapatkan dessert for free. Jadi lah Salmon with padang sauce ditemani shoestring fried rice dan dessertnya apple tarlet with vanilla ice cream. Minumnya kita yang biasa aja air mineral, dan ditengah-tengah makan kita pesan crushed berry tea, karena mupeng melihat orang yang minum itu.
Oke si oxtail datang, rasanya enak, kuahnya pekat, gelap dengan berbumbu terasa jelas dengan kentang tomat dan wortel tak lupa genangan minyak kuning yang jumlahnya wajar (termaafkan lah). Dagingnya sendiri digoreng, empuk dan si Muka Lebar berpendapat, banyak lemaknya (banyak juga dagingnya sih) jadi lumayan, nasi diletakan di dalam mangkuk (cara akan yang aneh), jadi ada 3 piring tempat sup dalam mangkok besar, tempat buntut dan mangkuk nasi (belom emping dan sambel yang dileakan di tempat terpisah). Meja langsung penuh. Tak lama kemudian ikan datang, Salmon Saus Padang, enak dan pedas. Ini baru namanya saus padang! Nasi goreng karena judulnya shoestring fried rice, Si Muka Lebar tidak terlalu optimis dengan rasanya, dan ternyata betul, nasi goreng pucat dengan serutan wortel dan bawang daun, dengan rasa yang anyep, oke pas lah dengan ikan saus padang yang sangat berbumbu. Ikannya cukup besar, segar dan enak. I considered it as i ate Salmon with the rice as side dish.
Selesai menu utama (Salmonnya tidak habis jadi dibungkus) kami masuk ke penutup. Crushedberry datang, stawberry yang dihancurkan dalam flavoured tea, dengan daun mint. Enak! Oke datang lah Apple Tarlet with Vanilla Ice Cream. Ya, ampun enak bangeeet! Apple tartnya masih hangat, dipotong menjadi empat bagian dengan apel yang empuk, taburan cinnamon, dan pie crust yang gurih dan renyah di pinggir. Baunya itu loh, cinnamon, vannila, dan asin butter, esnya dingin langung meleleh, hiasan karamel dibawah piring bersatu dengan lelehan Vanilla Ice Cream jadi super manis tapi tidak merusak rasa si Apple Tarlet tadi, ini enaaaaaakk sekali saudara-saudara (sampe mau nangis makannya.. oke lebay si Muka Lebar itu kelaparan namanya). What can be better than a warm sweet good smell delicious dessert with ice cream on top of it?
Selesai makan dengan hati senang, Si Muka Lebar menemukan (hasil pengamatan sambil jalan ke atas) bahwa si apple tarlet tadi sebenarnya terdiri lebih dari 4 potong, maksudnya di meja lain yang memesan menu yang sama Apple Tarletnya tampak lebih banyak, jadi Si muka Lebar asumsikan mungkin kalau promo hanya dapat sebagian.
Kami segera berjalan ke Blitz Megaplex. Oke, saat ini selain promosi kartu kredit buy 1 get 1 (seperti dalam cerita sebelumnya kami tidak memiliki CC yang berpromo buy 1 get 1) di Blitz Megaplex ada promo Blitz Summer Passport. Berlaku sampai Bulan September 2010. Sistemnya adalah apabila kita nasabah Bank CIMB Niaga kita dapat membeli Blitz Passport dan akan mendapat 3 tiket nonton untuk weekdays dan 2 weekend. Ditambah 5 kupon bonus (buy 1 get 1 3D, upsize popcorn, discount games dan souvenir, etc), Blitz Passport hanya bisa digunakan ditempat dibelinya Passport tersebut.
Ini tahun kedua kami membeli Blitz Passport dan sangat menguntungkan (lumayan lebih hemat), walaupun harga blitz passport tahun ini naik 25.000 IDR, tapi dapet voucher buy 1 get 1 untuk nonton 3D. Akhirnya malam ini kami memutuskan untuk menggunakan voucher buy 1 get 1 nonton 3D karena kami belom pernah mencoba nonton 3D di Blitz Megaplex.
Kami akan nonton Despicable Me.
Nnton 3D di Blitz memang beda (ya iya lah beda bioskop), kacamatanya lebih nyaman, karena seperti kacamata betulan dan bisa di dobel dengan kacamata kita. kualitas 3D juga lebih baik. Filmnya sendiri, cukup aneh dan lucu dan menarik. Tidak semengharukan Toys Story, tapi akhirnya so sweet, yah namanya juga film kartun.
Kami pulang larut malam, kenyang dan bahagia.
Kecuali bagian bau pesing (euh, it's gross)
Kecuali bagian bau pesing (euh, it's gross)
No comments:
Post a Comment