Daisypath Anniversary tickers

Friday 2 July 2010

Obsat #2: Bitchan? Amitabachan?

Masih cerita tanggal 29 Juni 2010,

Oke setalah drama-drama panjang perjalanan menuju Rumah Langsat. Sampai lah kami di Rumah Langsat. Mengapa namanya Rumah Langsat karena letaknya di jalan Langsat (kata moderator *yayaya sangat menjelaskan*). Setiap bulan Rumah Langsat mengadakan diskusi, namanya Obrolan Langsat (atau #Obsat) yang dihadiri berbagai kalangan, blogger, wartawan, mahasiswa, lawyer, aktifis, penulis, banyak lah dan kali ini Rumah Langsat kedatangan dua makhluk conflusive (a bad mix of confuse and implusive, too confuse to think what it is and too implusive to decide). Oke, level intelektual kita (Si Muka Lebar dan Si Rambut Merah) naik beberapa tingkat dengan mendatangi diskusi ini (Heyyy, we’re talking about our nation!) dari sehari-hari membahas hal-hal disekeliling kita seperti:

Gue bosen-tagihan kartu kredit gue bengkak-makanan disini gak enak-lo coba the cutestblogontheblog.com deh-gimana sih caranya ngetag?-gue pengen liburan ke Maldives sebelom tenggelem-ih kawinan lo ijo, itu kan warna gue-gue hitut!
ngomongin orang terkenal pun paling mentok
Gue twit Luna Maya, ngecat rambut dimana kok gak dibales?-Gue pengen lipstik yang merahnya kaya Susan Mayer-Mulyana? Siapa sih Mulyana?-gue tau nama pemain Belanda trus gue twit! Hm, ada yang nemu di buku PIH juga sih

Kedatangan kami malam ini juga menunjukan kalau kami juga perduli terhadap bangsa ini, BUKAN karena pengen dapet makan gratis (Hey, ada nasi kucing for free!) atau masuk TV (ada liputan langsung buat web-semacam video straming). Tema kali ini adalah membahas kasus Pak Bibit dan Pak Chandra. Yang pada intinya (menurut otak gue yang pemahaman politik dan kepekaannya pas-pasan) bagaimana komitmen bangsa ini (bangsa berarti seluruh elemen masyarakat, penegak hukum dan pemerintah) untuk memberantas Korupsi melalui sudut pandang Bitchan (gue agak terganggu dengan istilah Bitchan ini karena terdengar seperti tokoh kartun jepang botak).Pembukaan diskusi ini juga dilakukan oleh Rapper Yogya dengan lagunya yang terkenal Boyo ngutal Cicak or Cicak nguntal Boyo


Pembukaan diskusi diisi dengan hiburan dari Rapper Jogya

Dan kami bertemu dengan Pak Bos, yang nampak senang separtinya ada perwakilan dari kantor yang datang (GR abis-abisan), dan si Rambut Merah langsung berkata "Nyet, kapan lagi kita bisa duduk sebelah Pak Bos?" dan disautin si Muka Lebar "kita? Mr. Otot maksut lo?" (i know i've been a pessimist bitch all night long, this is the hormone talking).

Sementara Mr. Otot, he's literally duduk sebelah Pak Bos dan telah dengan sukses lulus dari pelajaran "Being Great Infront of Big Boss-easy tricks on what to do written by Hairy Man", sepanjang diskusi dia berkata "eh, gue pengen jadiin ini trending topics nih -#obsat, twit by Pak Bos- lo Retweet dong..." dan gue jawab "gue kan blogger jadi gue nulis lewat blog bukan twitter" (padahal yang baca blog gue cuma, Si Muka Lebar, Si Kaki Berbulu, Si Rambut Merah, My girls -kadang2-, nyokap dan ade gue -yang gue paksa tapi tetep ga mempan-). Dan setelah diskusi ini, kita (tentu saja Si Muka Lebar dan Si Rambut Merah) berniat untuk rutin mendatangi #Obsat (yang tema bulan depannya Breast Feeding, wooow menarik bukan?).


Kita berharap (tentu saja Si Muka Lebar dan Si Rambut Merah-siapa lagi?) setalah rutin mengikuti #Obsat bahasan kita sehari-hari menjadi
"Eh, gimana nih kasus korupsi sismibakum?-rupiah melemah karena SM turun-keputusan SBY itu adalah keputusan politik-seharusnya pelaksanaan pengadaan kontraktor untuk pembangunan jembatan jawa-sumatera gak seperti itu-lo tau gak sih kalo Amerika melakukan embargo terhadap Irak Israel imbas dari penyerangan kapal Mavi Marmara"*
Meminjam istilah Si Rambut merah (-dan harus gue buka dulu postingnya-), saat ini terjadi pasti lumba-lumba bisa terbang dan burung kakak tua tinggal di laut. HA-HA!
Tak lupa setalah diskusi kita berpotret dengan Pak Chandra, ditengah sesi pemotretan (dengan BB Si Rambut Merah) karena kurangnya pencahayaan sehingga si pemotret harus meminta Rambut Merah menyalakan flash BB-nya (1 detik... 10 detik... 5 menit... satu jam kemudian *engga deng ga sampe sejam hehe*) karena belom juga (tidak dapat atau lama mencarinya, atau apak) Pak Chandra sampai membantu Si Rambut Merah mencari flash pada "option" di BB. Hahahaha! Pak Chandra sampe mau merebut BB dari tangan si Rambut Merah (lebay ahh), dan berpotret lah kita (yang hasilnya juga gelap).

*Nb.: gue gak yakin keputusan politik itu apa dan Irak atau Iran gue baru tau Israel yang menyerang sekelompok aktifis di kapal, yang namanya gue gak yakin is it Marvi or Mavi marmara? Maafkan ya kalo salah. (btw Si Rambut Merah thanks for not making me look stupid) Ahh... i look stupid already!

2 comments:

  1. (-_-") piye toh mba, itu ISRAEL..nama kapalnya? MAX MARA (klo ga ketuker ama merek di Plaza Indonesia ya)

    ReplyDelete
  2. Ya, ya... mau gue ganti... tapi tidak menghindarkan gue dari terlihat bodoh. Hahaha!
    Max Mara BCBG Max Azaria.. lo kata merek baju...

    ReplyDelete