Daisypath Anniversary tickers

Friday 22 April 2011

My oh My...

Si Muka Lebar bekerja di kantor konsultan, yang gedungnya yang suka kekurangan supply listrik PLN, jadi ase-nya suka gak dingin (yang menurut teori si Kaki Berbulu kalo Senin suka panas karena weekend mati, jadi karena baru dihidupin, gak langsung dingin. Padahal jam 8 juga udah mati tu AC, panas ajee...)

Well anyway kerja di gedung tinggi ada enak enggaknya. Enaknya gaya... Ditanya orang "lantai berapa?" jawab "Lantai 150!" (*banyangan si Muka Lebar the villager kerja di gedung tinggi keren, makin tinggi makin keren*). Walaupun my beloved Butut dulu waktu tes di kantor ini dengan lebainya bilang "Ya ampuuun teteh, kamu sendirian, itu harii minguuuu, gak ada orang, lantai berapa? haaahhh tinggi bangettt... nanti kau ada apa-apa gimana naaakkk?????", padahal waktu test kaya ada 250 peserta lainnya (yah yg ini mark up jumlahnya). Yang mana pas ada gempa aja si emak gak nelpon ayeee... (yang turun lewat tangga darurat sekian puluh lantai sampe bawah gempor). Mana yang mustinya khawatir deh...

Enaknya lagi dipaling atas ada restoran mahal! Sama VIP karoke, sama Bar atau apapun lah... (halah kaya yang ke sana aja, kesnaa juga gak pesen apa-apa, "Larang Cuk!" kalo kata si Wabistan), Seumur hidup si Muka Lebar pernah ke resto itu dua kali, sekali ada selametan apa gitu ("celebrate" kalo kata orang kantor, yang lupa apaan yang di celebrate-in) yang kedua salah pencet lift... kalo lembur, pulangnya kita bisa selift sama mba-mba sexy dan mas-mas trendi yang wangi-wangi.

Emang di kantor orang-orangnya suka lembur, kecuali si Muka Lebar. Yang penting kerjaan kan beres (alesan). Well, gak kaya si Kaki Berbulu yang demen banget ke kantor, ada kerjaan tiba-tiba (*malam-malam) yang bisa dikerjain di rumah (kalo si Muka Lebar), kalo si Kaki Berbulu bisa balik ke kantor...

Seperti yang dilakukan beberapa saat lalu. Jadi si Muka Lebar dengan alasan hemat energi memutuskan untuk menurunkan suhu kulkas. Pas pulang. Banjir. Esnya Mencair. Basah kemana-mana. Maka mau gak mau, bongkar-bongkar lah itu kardus, box, kotak, piring, gelas, panci. Karena air setitik rusak semua barang-barang. Dan karena sudah nanggung sekalian lah beres-beres kamar yang udah kaya kapal pecah.

The good news is, telah diamankan makanan expired. Sehingga don't worry be happy, kalo datang ke tempat si Muka Lebar no more expired food (*bangga*). Bad news is, rangkaian beres-beres adalah, bongkar barang-buang yang gak penting-lap pel kering-sapu-kembalikan semuanya-cuci yang kotor (yang kotor ternyata segunung sebagian cucian piring beberapa minggu hari lalu, sebagian kotor kena air kulkas dan sebagian tupperware buat nero berbagai biscuit, snack, cookies yang diduga telah berada disitu sejak lebaran tahun lalu... atau tahun yang sebelumnya tahun lalu...). Tugas dibagi, si Muka Lebar lap, pel, sapu dan beres-beres dan si Kaki Berbulu buang barang dan cuci piring. Then he left... karena sebeb yang diceritakan di atas. Ya ampoon... Jadi lah si Muka Lebar lembur beberes kamar, disambi nonton Master chef Junior,  kelar beberes perut pun lapar, tandas lah mie cepat saji yang expired bulan Mei. Cari-cari makanan lain yg udah deket expired gak ada...

Jadi pelajaran hari ini adalah, totalitas.
1. Habiskan makanan sebelom expired! (kalo roti asal belom jamuran gpp kayanya!)
2. Jangan ngecilin suhu kulkas kalo bunga esnya banyak...
3. Sedia kain gombal sebelom ngecilin suhu kulkas...

Sekian.

Tuesday 5 April 2011

The Apple Project

Sebagaimana diketahui bersama. Kalo si Muka Lebar suka makan dan si Muka Lebar cinta dessert. Bukan sembarang dessert. Chocolate warm cake/chocolate volcano/sebutan lainnya boleh jadi enak. Tapi tak ada yang seenak dessert yang pake apel. Yes. Apple pie, apple tarlet, apple crumble, apple cobbler are all delicious.

Mari dibahas, sebagai mana telah disebut dalam posting sebelomnya. Tidak ada yang mengalahkan kelezatan grandma's apple tarlet-nya ninety nine. Apel manis lembut diatas, pie kering gurih hangat, dengan es krim vanilla, dengan bubuk kayu manis, dan saus karamel sebagai pemanis. Heaven!
Si Muka Lebar favorite!



Setipe dengan yang diatas ada Bakerzin, juga pernah dibahas sebelomnya
Bakerzin apple pie

dengan komposisi nyaris sama, crusty apple pie, dengan vanilla ice cream on top of it dan apple fillingnya ada kismisnya. Apelnya juga lebih generous, tp tekstur dan rasa pie-nya, rasanya oke yang Ninety nine. Jadi apple pie hangat dan ice cream dingin, rasanya selalu Enak!

Ada yang baru dicoba si Muka Lebar Apple Cobbler di Spaggedis.
The giant apple cobbler

Jadi ini adalah semacam apple pie dengan pinggiran yang padat, semacam based cookies untuk cheesecake. Rasanya dasarnya tidak terlalu manis, tidak keras dan diatasnya ada apel yang sudah dimasak dengan kayu manis, diatasnya ada crumble, remahan kacang-kacangan (macademia, walnut, almond?) dan si pie yang jadi dasar (sepertinya) disajikan dengan eskrim vanilla. Asiknya porsi hidangan ini JUMBO! Rasanya sendiri lumayan, karena si Muka Lebar suka semua kecuali bagian kacangnya. Jadi tidak begitu spesial selain porsinya yang gede, rasanya ya apple cobbler.

Sodaranya dijual tepat diseberang si Apple Cobbler, yaitu Apple Crumble di Coffee Club.
The pretty apple crumble

Porsinya lebih standard. Tidak besar. Lapisan dasar pienya jelas, dan layering apel sebagai isi pienya lebih jelas. Sungguh cantik dilihat dari samping, diatasnya ada remahan pie. Ditaburi gula halus dan cinnamon powder dan ice cream vanilla. Rasanya yummy !! Pie-nya lebih keras dan gurih, apelnya lembut dan tidak telalu manis, crumble pie-nya juga renyah dan manis karena gula putih diatasnya. Worth to try!

Si Muka Lebar pernah makan apple pie di sebuah restoran mahal, tetapi memilih untuk tidak membahasnya, karena kecewa. Apelnya asem sekali. Walaupun pie basednya enak. Hiks sebal.

Selain dessert apel dengan bahan dasar pie, Seribu Rasa dengan cita masakan peranakannya punya apple and banana crepe (lupa judulnya to kayanya crepe deh) digulung dalam crepe lembut yang hangat jangan lupa sausnya, karamel dan apel, dengan es krim vanilla dan lagi-lagi si cinnamon powder. Enak sekali!

Menurut si Muka Lebar, dessert apple yang enak itu adalah pie gurih renyah yang hangat dengan apple filling yang manis (jangan kemanisan) with a hint of cinnamon dan vanilla ice cream yang light. Suatu hari nanti si Muka Lebar bercita-cita pasti akan membuat pie apple yang enak. Hahahahaha!

*selama masi belom bisa bikin, beli aja dulu. Hohoho. Pic yang di Seribu Rasa menyusul yah.


Published with Blogger-droid v1.6.7

Hanoi #2: Visiting The Dragon

23 March 2011

Yes, finally! We visit Ha Long Bay!
Tentu saja kita ikut tur dalam perjalanan kali ini. Pengecualian ini dikarenakan terlalu banyak tipu menipu dan we simply cannot speak Vietnamese.

Kota Ha Long terletak 2 1/2jam-3jam dari Hanoi. Oleh tour provider kita dijemput pukul 8 pagi di hotel, bersama peserta tur lain, mostly bule, kita diantar ke Ha long Bay. Tour guide kita masih sangat muda dengan bahasa inggris yang patah-patah. Intinya menjelaskan lama perjalanan, apa yg dilakukan di Ha Long Bay dan alergi makanan. Kita juga berhenti 20menit di pusat oleh-oleh untuk beli makan dan ke toilet.

Sesampainya di Dermaga Ha Long Bay yang penuh dengan bus jam 11, kami dipisahkan antara yang ikut 1 day tour dan tour yang menginap. Guide baru membawa si Muka Lebar dan Kaki Berbulu ke kapal yang akan membawa kami bertualang ke Ha Long Bay. Yaaay!
Tung Van 9


Kapal berangkat pukul 11.30, menuju The famous Ha Long Bay yang juga merupakan UNESCO World Heritage. Hari ini cuaca mendung, gunung dan bebatuan terlihat samar di balik kabut. Satu dua kapal terlihat di kejauhan.
Si Kaki Berbulu
Laut yang mendung

Kapal yang kita naiki adalah kapal tradisional vietnam. Yang terdiri dari 2 lantai, lantai bawah ada tempat makan (dan tempat kami duduk sepanjang perjalanan), dengan bagian depan kapal menganga, dengan karet ijo karet (biar ga licin kali) yang akhirnya mirip golf driving lane yang di lantai 2 biasanya.. Dibagian belakang ada toilet, mesin dan dapur. Lantai 2 adalah kamar nakhoda, dan balkon ( yang ini ada pagernya) plus tiang. Parahnya, si tur guide dan awak kapal tidak menjelaskan sistem keamanan di kapal kepada penumpang macem di pesawat2 (apa emang begitu normalnya?). Sehingga beberapa saat setelah naik, hal yang pertama dicari si Muka Lebar adalah pelampung!

Selama berlayar untungnya air tenang, tidak hujan,walaupun angin dingin, tapi kekuatan angin masih bersahabat, tak lama kemudian waktu makan siang tiba dan kami harus join dengan tamu lain untuk makan. Menunya tidak terlalu menarik. Ada spring roll goreng, ikan, tofu, tumis kol wortel, nasi, kacang, fish cake. Rasa STD dan musti bagi-bagi sama 6 bule, secara mostly itu makanan sehari-hari si Muka Lebar di tanah air, jadi kali ini, ngambil makannya agak ditahan-tahan. Kasian si bule-bule butuh karbo untuk badannya yg tinggi. Saat makan siang kapal kami berlayar melalui floating village (justru pas pemandangan cakeb, kiri kanan gunung batu!) dan kita lg makan siyal!
Tampilan Ha Long rata-rata seperti ini lah...


Ternyata kapal berhenti di floating village, it's time for kayaking! Yes harga paket kami 25usd incld. Kayaking. Setelah foto dengan gunung plus jersey indonesia (niat nasionalis, apa daya dingin tak kuat seharian pake jaket akhirnya buka jaket pas foto pake jersey, cuma 5 menit doang). Kami turun ke floating village (bangunan ini khusus untuk kayaking, tapi ada jual buah juga). Memilih dayung, pakai pelampung, yak masuklah ke kayak.

I do have trouble with dark water. The fact is si Muka Lebar cupu. Pertama si Muka Lebar panik takut kalo kayaknya akan terbalik. Kedua airnya hijau. Ketiga udaranya dingin banget. Keempat kayaking is not as fun as i thought it would be, ngayuh sampannya berat, kayaknya gak maju-maju, dayungnya ngejedog kayak terus pas dikayuh. Gimana cara ke kanan kiri? Posisi duduk ga pw, ga bisa goyang2 ntr terbalik. Yang paling parah si Kaki Berbulu ngajak masuk ke gua2. Huaaaaa, mau mencret rasanya. Perut ud mules. Mana dayung hampir jatoh. Aduh. Isinya kayaking kita jadi gini:

Si Muka Lebar: sayang, jangaaaan berdiri yah ntr kayaknya terbalik!
Si Kaki Berbulu: sayang ikutin sampan itu, aku mau masuk gue
SML: jangaaaannnn aku ga mauuu, bapak itu kan udah pengalaman. Kalo ada apa-apa gimana?
SKB: Gak justru dia org lokal tau.
SML: AKU GAK TAU CARA BELOKINYAAA *kayak terlanjut lurus ke kiri sementara gua yang dimaksud di kanan*
SKB: udah kamu diem aja
SML: AHHHHH! *dayung hampir jatoh*
akhirnya kita berhasil masuk gua dengan di arahkan si kaki berbulu, si muka lebar hanya mendayung untuk maju. Dan si Muka Lebar melihat dengan iri tiga cewe duduk manis di sampan, gak perlu mendayung. Ugh! Ternyata di ujung gua lautnya dikelilingi gunung sehingga untuk keluar harus lewat gua tadi, si Muka Lebar mulai panik. GIMANA CARA MUTER KAYAK TANPA TERBALIK?
Sementara si Kaki Berbulu mulai ambisius untuk turun dan moto gua,
SKB: sayang ayo menepi, foto disana
SML: gak maoooo! Ini gimana caranya belok?
SKB: ayo bentar ahh
SML: gakkk, itu bapak sampannya udah pergi, kita ditinggal bahaya!!!
Akhirnya setelah perdebatan si Kaki Berbulu memutar kayak dan mengarah ke luar gua, yes! Tapi tidak berakhir disitu, gak lama si Kaki Berbulu ngajak ngikutin pak sampan yang dari kejauhan masuk ke gua lainnya.
SKB: ayo ikutin!
SML: gak maooooo. Tangan capeee, dia kan kerjanya mendayung tiap hari, kalo tangan aku cape, gak bisa mendayung lg gmn keluar guanya coba?
SKB: udah km diem aja aku dayung.
Akhirnya kayak mengarah ke gua kedua, dimana si Muka Lebar mendayung ala kadarnya saja. Dan karena gua ke dua tidak buntu jd kita bisa keluar disisi lain, mood si Muka Lebar lebih menyenangkan, dan mulai sok- sok mendayung ala the twinklefloss brother (yah pokoknya si kembar di film social network). Si Kaki Berbulu lagi-lagi mau menepi, ditolak mentah-mentah dengan alasan kita harus balik. Jatah kayaking cuma 20 menut dan kita udah 20menit lebih. Dengan enggan si Kaki Berbulu mengarahkan sampan ke daerah floating village untuk balik ke kapal. Dan diperjalanan, si Muka Lebar lebay karena ada tali, dan sampah, takut kayakbya terjerat teus jatuh. Kemudian, dikejauhan ada pasangan bule yg tampak woooow keren mendayung kayak dengan kompak, kayaknya melaju cepat sekali. Gimana caranya bisa cepet kaya gitu?
Di saat merapat dengan dermaga pun si Kaki Berbulu menemukan gaya kayak mundur, hebat kayak parkir mobil kayak kita maju mundur. Sampai dengan selamat dan aman di dermaga. Si Kaki Berbulu memang hebat! Hanya basah sedikit dan gak tenggelam!!

Perjalanan dilanjutkan ke gua. Yang masuknya ngantri dan walaupun keren tapi tidak alami karena beberapa bagian di hancurin untuk jalan, dikasih lampu dan guide kita otaknya anak puber, dikit2 nunjuk batu yg menggambarkan orang pacaran, ciuman, dll. Pdhl mirip juga gak. Yang menarik di gua ada cewe yang pake high heels. Killer high heels. Gila dia pasti ninja. Jagoan. Di gua juga diceritakan kisah terjadinya Ha Long Bay, jadi Ha Long bay merupakan Dewa Naga yang turun ke bumi untuk membantu orang vietnam mengalahkan cina, dan setelah perang berakhir naganya tetap tidur dan berubah menjadi batu. Kalo gak salah, tapi kemungkinan salah besar, kira-kira gitu lah (gak meratiin dengan seksama ceritanya). Ketika kita pulang ternyata kapal kita tidak dapat merapat ke dermaga gua, karena penuhnya kapal pengunjung, sehingga kita harus melewati 2 kapal lain untuk sampai ke kapal kita yang parkir di belakang.
Musim panas katanya bisa 200 kapal yg antri...


Kapal pun balik dan sampai kembali di dermaga Ha Long sebelum pukul 4. Setelah turun dari kapal, kami menanti sampai pukul 5 dan kembali ke Hanoi.

Tiba di hanoi pukul 9 kurang, dijalan kami sudah makan malam sandwich. Akhirnya kami memutuskan untuk makan Fanny ice cream yang terkenal.

Penasaran karena toko es didepan ho kiem lake ini sangat ramai padahal cuaca dingin berangin, ketika kami masuk, ternyata udara di cafe hangaaatt. Dengan dekorasi pink, ala cafe prancis, dengan lampu kuning, daaaan eskrim yang menggodaaa. Mana tahannn! Dipesanlah Bailey's ice cream, yang rasanya enak. Lumayan creamy dan tidak terlalu manis. Hanya saja porsinya kecil sekaliiiii. Akhirnya setelah si eskrim habis, si muka lebar memutuskan untuk tambah, dipilihlah green tea dan cinnamon. Yang rasanya enak sekali. Green tea as always agak pekat, tidak manis dan cinnamon yg rasanya mengungatkan cinnamon cookies favorit (jadi pengen si cookies, beli ah nanti). Setelah permohonan nambah, ketiga kalinya ditolak si Kaki Berbulu kampi pun pulang. Sembari foto-foto di jalan yang gelap dan sepi, dan tiba-tiba, gedubrak.

Jatuh aja si Muka Lebar. Sakitnya bukan main, si Kaki Berbulu malah ketawa, kejammm!
Published with Blogger-droid v1.6.7

Friday 1 April 2011

Hanoi #3: Hanoi is the Capital City

24 Maret 2011

Tahukah kalian Ha Noi itu adalah Capital City of Vietnam? Pagi ini jadwal kami adalah explore the city

Dimulai dari Massoleum, tempat dimana Presiden Ho Chi Minh aka Uncle Ho dibalsem dan setiap pagi sampai jam 11, setiap warga tua-muda-turis berbaris panjaaaang untuk menghormati sang pemimpin. Yang mana di pagi yang dingin dan beku ini, si Muka Lebar ngambek (karena satu dan banyak hal) dan menolak untuk foto-foto atau mengantri untuk masuk ke massoleum. Akhirnya si Kaki Berbulu harus puas foto di depan Massoleum. Kami pun sempat minum teh di Cafe Dilmah, tak kuat menaahan dinginnya.Tentu saja sambil ngemil kuaci. Ahhh... I love this place!

Agak siangan kami pindah ke War Museum isinya ada benteng, bekas pesawat amerika jatoh, dan barang-barang perang lainnya pistol, pesawat, foto, baju bedarah, surat, kertas, dll (seriously, do i look like a girl that loves museum? a war museum... hell no). Intinya (tentu saja berdasarkan keterangan si Kaki Berbulu) itu museum cerita vietnam mengalahkan amerika. Oke beb, cabs yuk... Sebelum cabut si Kaki Berbulu tak lupa take a picture di Lenin Statue.

Kami makan siang di restaurant makanan khas vietnam utara, yang rasa dan porsinya tak jau beda dari Do An (heran, orang Viet makannya porsinya gede-gede badannya mungil), si muka lebar pesan cai chip xao toi intinya mie beras dingin dg sayuran kacang serutan wortel dg bumbu yg asam yah paduan soba, salad disiram kuah empek2, rasanya menantang! Aneh bin enak lah! Lapar, untuk makan ikan gindara bakar dan nasi. Std. Si Kaki berbulu parah lagi nasi sama ayam yang tampak bagai teriyaki. Rasa std. Minumnya Bia Ha Noi, bir lokal.

Kunjungan selanjutnya temple of literature yg lokasinya tak jauh dari tempat kita makan. Yg intinya adalah kuil yang isinya ada prasasti yg membuktikan jaman dahulu kala di Vietnam sudah ada profesor. Jaman kuda gigit besi dan gajah mada masih playgroup, tahun akuratnya ada cm eike lupa. Malamnya karena dingin tak terkira, gak kuat jalan atau naik motor kita cari mall lah jadinya, dan nonton bioskop (setipe blitz gitu lah) adjustment bureau. Memang kita anak mall yah beb, heuhuhu.
Published with Blogger-droid v1.7.1