Daisypath Anniversary tickers

Thursday 23 December 2010

halo semua!

Haloo apa kabar lama tak menulis. Banyak yg harus disampaikan. But for now happy holiday ssmua

love, kucinganteng

Wednesday 8 December 2010

Diet starts tomorrow!

Maksud hati ingin kurus, dengan tekad bulat ikut fitnes dan pake diet pula, tapi apa daya... Hasrat makan saat wiken besar...
Suatu sabtu yang mendung, ditengah kelaparan sangat dan mati lampu, pergi lah si Muka Lebar dan Cabidut ke Menteng, dan duduklah kami di Do An, restoran Vietnam. Selama ini, pengalaman makanan Vietnam si Muka Lebar hanya sebatas Pho 24.

Duduklah kami, disodori daftar menu plus gambar makanan yg menggoda.
Dua anak babi kelaparan dengan cepat memesan makanan pembuka, oke namanya susah, sudah dicatet tapi hilang, shrimp spring roll (bukan yg goreng), another shrimp spring roll (digoreng), passion mango with milk dan ice ginger lychee.

Makanan batch pertama tiba in no time, spring roll yg gak digoreng mantabs, besar pula ukurannya! Kulit lumpia tipis, dengan bihun/soun, daun kemangi (bau dan rasanya seperti itu), kuning telur, udang dan smoked beef. Dicocol di saus ikan, mantabs, ludes dalam sekejab mata.
Fresh spring rolls
Sikaaat!

Satu lagi shrimp roll digoreng, kecil dan kulitnya seperti benang digulung di (semacam) sosis udang, yg ini ukurannya lebih kecil, dengan saus, cabe bening, macam thai sauce botol, tp ga kental, bening. Rasanya yg ini std, dan berminyak.
Fried spring rolls

Tandas makanan pembuka kami, si Cabidut mulai melirik daftar menu, sementara si Muka Lebar ribut dengan minuman, so far ice ginger lychee paling enak! (Dan itu punya Cabidut makanya ribut), si Cabidut memesan bubur manis, tak lama datang bubur sagu, berwarna hijau dengan pipil jagung dan sedikit santan. Manisnya tidak berlebih, hangat, lembut, halus dan harum. We like this this sweet warm dessert!

Urutan makan kami memang random, dimulai dengan makanan kecil diakhiri dengan makan besar, tandas dengan bubur, kami mulai ragu-ragu memesan beragam main dishes, oke si Cabidut memesan nasi tumis udang bumbu khas vietnam (yang belakangan diketahui serei) dan si Muka Lebar pesan spicy beef pho (ya elah...). Makanan utama ini porsinya, alamak jang gedenyoo! Rasanya Pho, menurut muka lebar kurang berbumbu tidak gurih (kurang garam/merica?) pdhl sudah ditambah cabe minyak. Sementara milik Cabidut juga STD, mungkin gara-gara kita sudah kenyang makan bubur... Hehehe.

Beraatlah kami ngabisin yang ini. Tapi habis juga. Hehe. So, far kami menikmati pengalaman makan kami, looking forward to eat some more!

*nb: Malemnya kita makan Iga Tekko di SCBD, si Cabidut pesan lidah, Muka Lebar Iga, rasanya ya gitu Iga Tekko lah.*---> GAGAL DIET

-----------

Hari minggu yang mendung, setelah pengalaman makan membabi buta kemarin, Muka Lebar berjanji untuk makan lebih sedikit hari ini. Dimulai pagi malas, siang lebih malas, akhirnya si Muka Lebar dan Kaki Berbulu memutuskan untuk ke Senayan City untuk hunting jaket dan Jersey Indonesia yang mana habis dimana-mana.

Diikuti terjebak untuk makan malam di Sency karena hujan dan malas pindah mall. Akhirnya teringat rekomendasi sebuah tabloid lifestyle Jakarta yang menyebutkan sebuah resto baru di Sency, yang menyajikan suatu yang "beda".

Mampirlah sore itu kami ke Rio de Hut? (Lupa nanti di check namanya). Sore itu dengan niat dinner lebih cepat (diet bo!), dan untungnya rstoran cukup sepi sore itu, kami memilih meja di pojok. Restoran ini bernuansa hangat dan nyaman. Kami sangat menyukai representasi tempat ini secara keseluruham, ditambah kami duduk di dekat jendela yang dapat memandang hujaan... aaww cooo cwiit (lebay).

Makanan, kami memesan Pasta Cream Salmon dan Kumpir. Kumpir sayuran+smoked beef and cheese. Kimpir sendiri adalah makanan khas Turki (begitu menurut daftra menu yang sangat informatif), yang rupanya adalah tiada lain an tiada bukan sebutir baked potato! Pasata Cream Salmon datang in no time, Asin. Sungguh asin, smoked salmon enak namun asin, cream pasta yang juga asin, bahkan garlic bread yang juga asin, masyaoloh... dikata setan apa dikasi garem. Me don't likey. Sementara Kumpir si Kaki Berbulu, hadir dan tidak terlalu outstanding. Baked potato yang cenderung basah dalamnya (tidak seperti baked potato Kenny Roger's ato bahkan Wendy's), dengan Cream Cheese dan sayuran plus sprinkle smoked beef (plis deeh).

Untung 1. Tempatnya oke bgt 2. Diskon CC, dan harganya murah... Yah, Diet starts tomorrow lah (tomorrow never die, kaya lagu garbage, eh itu the world is not enough ya? apa cewe yang nyanyi sweet child o mine siapa namanya?) Dengan ga mau rugi (karena min. purchase belum terpenuhi) kami memesan, Pancake Banana Choco Caramel dan Baked Alaska. Kenapa Baked Alaska? karena kalo main the sims, kalo skill masaknya tinggi baru bisa belajar masak Baked Alaska. Hahaha! Hasrat terpendam penasaran bo!

Pancake Banana Choco Caramel, datang dengan Pancake tipis (Me likey), coklat yg manis (dan tak berkarakter) karamel yang lengket di gigi (si Kaki Berbulu ga suka) dan taburan kacang (si Muka Lebar repot minggirin kacangnya). Pisangnya enak. So far, Pisang dan Pancakenya enak! Sisanya oke tapi less is more menurut gue sih.  Dan porsinya gede (jadi kita bungkus krn kekenyangan dannnn idiotnya kita lupa terus bungkus makanannya kita tero dimana?!). Si Baked Alaska datang kemudian, sebenarnya Baked Alaska itu ice cream sandwhich, dilapisi merigue (gitu ga sih tulisannya) putih telur dan gula (ya kan?) kemudian di bakar (tebakan sotoy gue kaya tekhnik karamelisasi di cream brulee). Hasil akhirnya emang cantik bgt, awan putih dengan efek gosong-gosong yang teksturnya seperti awan (lah kan tadi ud disebut awan putih). Rasanya? Alamakjang... Oke si putih itu datar pisan, eneg ga manis cuma eneg. Rotinya keras dan eskrimnya, itu eskrim cokelat campina kayanya. Oke, gue ga tau rasanya Baked Alaska harusnya kaya gimana, tapi mungkin selera gue aja kali yang villager... Heuhuhuhu..

rasanya tidak secanggih tampilannya, hiks...

Yang jelas dengan segala usaha membabi buta untuk makan ini, gue pesimis kurus dalam tempo waktu sesingkat-singkatnya nih... Fiuh!

Saturday 4 December 2010

Yaaay &Yipiieey

Another Y&Y experience. Bingung mau makan apa wiken ini, setelah pengalaman buruk sok-sok diet wiken kemarin... And it was miserable. Kami memutuskan dengan tekad kuat akan makan hari ini, dan pilihan jatuh pada Y&Y di mall favorit Muka Lebar, Grand Indonesia.

Seperti yang diceritakan sebelumnya, kenunggulan Y&Y memang  masakan dengan bahan dasar wagyu beef. No, wonder setiap masakan berbahan dasar si sapi ini, harganya sangat mahal. Kali ini si Muka Lebar memesan Nasi bakar ikan peda, mengapa? Karena gak punya duit. 
Hehe, disamping itu karena penasaran sama section manakanan Indonesia-nya. Dengan minuman standar First Kiss, campuran green vegetable, mango syrup dan aloe vera.
Sementara si Kaki Berbulu, dengan ganasanya memesan Lidah Sapi dalam mangkuk batu panas, yang harganya alamak jang, bikin pengsan seketika. Untung bayar sendiri doi (eike ditraktir bo, asiiik! )


Si, makanan datang, dan jeng jeng, si nasi bakar baunya sangat menggoda dengan side dish lalapan, terong bulat dan mentimun dan kacang panjang plus selada, isinya ada ikan peda bumbu sambel, dan sedikit kemangi... sayang, oh sayang entah mengapa rasanya gak se oke baunya, kurang asin. padahal bumbu sambelnya enak, ikannya agak tak berasa (peda seharusnya asin? apa itu peda ikan asin?). Terlalu manis.Aku tidak suka makanan manis . Untung murah.

Sementara lidah si kaki berbulu, enaknyooooo!
Bumbunya seperti teriyaki (apa ini teriyaki lidah?), dan rasanya bulat gurih lumer seperti butter, manis sedikit, denga lobak dan wortel, dagingnya, kenyal, seperti jelly, gurih, sedikit manis, hm enak saudara.
Tapi ya kemahalan ah, kebetulan Y&Y baru naik harga... wkwkkw. Damn!


Kita kali ini mencoba warm cakenya yang murmer, ud ada es krimnya loh. Dan emang yah, kalo murmer, aga STD gitu yah rasanya, warm cake manis, dengan coklat yang leleh ditengah dan es krim vanilla. Rasanya tak berkesan, tapi cukup memuaskan napsu makan, setelah diet wiken kemarin. So far yah, warm chocolate cake Canteen lah yang the best..... Walaupun kalo makan rempong karena cokelatnya nempel di gelas (customer yg ga mau rugi), tp rasanya oke dan tetap warm sampe sendokan terakhir (mungkin karena ditaruh di gelas), jadi pengen... Tapi ga punya duit (tetep masalahnya kere). Ngamen aja apa ya?


Yu mariii