Daisypath Anniversary tickers

Wednesday 27 October 2010

Movieee Freaksss

We love watching movie. Gak ada tempat favorit nonton, semuanya enak sama aja. Mau di Premium Plaza Senayan, Setia Budi 21 deket kosan, Blitz Grand Indonesia sampe PVJ Bandung, Metropole yang ngangenin. Gak ada juga jenis film tertentu yang mesti ditonton,  kita suka semuanya... Dari film Hollywood super keren, film Hindie super panjang, film thailand (akhir-akhir ini jadi favorit karena bagus), film eropa yang suka gak jelas sampe film Indonesia, khususnya film hantu-hantuan Dewi Persik (Selera film kita memang tinggi Ha-ha!).

Walau pun suka nonton film, bukan berarti kita gak pernah tidur pas nonton film, Si Kaki Berbulu tidur  di tengah film drama romantis Elegy, yang dimainin Penelope Cruz. Dan Si Muka Lebar tertidur dengan pulasnya ditengah film dokumenter Mushashi apa gitu...

Oke kita suka banget nonton film tapi ada beberapa bagian dari nonton film yang gak kita suka:

#1 Si Troll bulu landak. Di beberapa bioskop yang jarak antar barisnya kecil dan kursinya tinggi (biasanya di Blitz), si troll bulu landak ini sangat mengganggu... Inget ga jaman tahun 1990 dulu, ada boneka troll, coklat, pendek rambutnya tinggi ke atas warna warni kuning, pink, ijo... ada di cincin, kalung, pulpen...

nah mereka adalah orang-orang yang merasa, rambut jabrik keren sekali, namun semakin tegak lancip semakin baik. Dan yes, dengan kekuatan wax, foam, lem takol, kanji dsb, mereka berhasil bikir ranmbut tegak lurus, 90 derajad dr kulit kepala yang mana, lancippp kaya bulu landak sampe cicak jatoh diatas rambut pasti mati... yang mana rambut mereka sangat MENGGANGGU di bioskop.

Mana si troll bulu landak kaga pernah ngerti rambutnya ganggu, suka duduk sok ditegak2in biar cewenya bisa nyender (kebanyakan si troll bulu landak mikir rambut ereka bisa menarik cewe-cewe, makanya dandanan ini sering kita lihat di malam minggu).

Si Muka Lebar berharap suatu hari nanti dia bisa bawa gunting rumput ke bioskop dan memotong rambut troll bulu landak di tengah-tengah film. Genggesss deeh booo rambut yeeeiiy! Ihhhh....

#2 the Light. Kenapa mengganggu, ya bayangin aja, mata lo udah terbiasa dalam gelap, tau-tau si idiot di depan lo apa disamping lo, tau-tau buka HP yang dihadapin ke muka kita. Sompret kan?
Selalu ada cara yg sopan untuk buka HP di bioskop, sembunyiin di antara lutut, dalam tas, tujuannya biar tidak mengganggu orang. Lebih lagi, kalo HP bunyi pas nonton bioskop tapi ini jarang terjadi mengingat kita tinggal di civilized city dengan well educated people, kalau pun satu dua kali masi terjadi, artinya cuma 2, baru sekali nonton bioskop atau baru sekali punya HP, kasihan baru keluar dari gua...

untuk cahaya mengganggu caranya cuma 2, kalau orang itu duduk disebelah, ambil HP kamu (senter kalo perlu) arahin ke mukanya, biar sadar, cahaya itu nyakitin mata di tempat gelap. Abis itu pelototin.
Cara kedua kalo duduk didepan kamu, tiada cara lain selain, tepok bahunya "Mas, silau HP-nya", kalo ga mempan kentutin aja mukanya, ato lebih bagus lagi kl kamu punya bau jempol naga, mungkin dia perlu sekali-kali diciumin baunya... biar sadar... Genggess bowww...

#3 Yang ketiga tiada yang lebih nyebelin dari pada, orang ngobrol di bioskop, tingkat gangguannya pun macam-macam, dari yang literally ganggu, alias ngobrol beneran, ini ganggunya parah, biasanya kalo nonton bergerombol, atau berdua tapi sok asik. Untuk menghentikannya pelototin ato sengaja "Sttttt....... kampungan"

Si komentator, setiap tindakan, dalam film di komentarin kaya suatu kali gue pernah nonton film Sex and The City 2, ber 4, yang kita semua duduk terpencar, kebetulan gue duduk disebelah banci (salon kali ye bawel soalnya) tiap kali Carrie keluar si banci langsung "Aiiihhh.....bagusnya bajunya", "Ihhh,.,,, kok gitu", "Ahhh...." sompret tu orang lama-lama gue tabok, ud dipelototin ga mempan dan di sttt in ga mempan, akhirnya gue pindah ke tempat duduk Chipz, yang kebetulan ga bs dateng tapi tiketnya ud dibeli (yang ternyata org disebelahnya BB... euhh...).

Pokoknya film kita semua bs nonton dan bs denger, jd ga usah dikomentarin kita juga tau artinya... Tapi kadang-kadang lucu juga, denger komentar orang, jadi suatu malem kita nonton midnite Eat, Pray, Love... Sebelah kita duduklah pasangan yg sudah berumur, dan tiap-tiap kata-kata yang bagus si istri langsung "Tuh, pah gitu loh pah...." gue lupa tepatnya kata apa, tp begitu gue denger gue dan Si Kaki Berbulu langsung liat-liatan nahan ketawa, kocak bgt (kayanya nyata kocaknya, kalo gue aksi tau katanya, tapi gue lupa...)


Itu hal-hal yang paling mengganggu saat nonton di bioskop, dan mengingat bioskop kan tempat publik, seharusnya kita menjaga ketenangan dan kenyamanan dong. Gak mau kan lagi nonton tau-tau orang sebelah ngajak berantem karena kita ganggu... (n_n)v

Happy watching!

Tuesday 26 October 2010

Menangis Terbahak-bahak!

Gue memang kurang beruntung....

Sebenarnya gue gak hoki banget kalo soal diskon, tiket pesawat dan banyak hal lainnya yang berhubungan dengan irit mengirit...

Misalnya, gue beli tiket pesawat, dengan iming-iming "Hot Deals!" si airline AA.Di hari keberangkatan gue sebelahan sama senior gue, dan ngobrol deh kita...
Si Muka Lebar: "Dapet berapa mas tiket?"
Si mas2: "Emang kamu berapa?"
Si Muka Lebar: "waktu promo kemarin mas XXX Idr..."
Si mas2: "oh aku 1/2XXX Idr..."
Si Muka Lebar langsung asem mukanya, sompret! Itu masi mending, tiket lainnya ketika si Cabidut dapet YYY Idr Muka Lebar dapetnya 4YYY Idr (WTF ?!?!?).

Ga cuma harga tiket aja, buat barang diskonan juga begitu,
Disuatu malam, Muka Lebar pamer sepatu Aldo putih cantik super kerennya ke Chipz "Wow diskon jadi GGG Idr". 6 bulan kemudian, kami pergi ke toko tersebut dan si Chipz jadi beli sepatu yang sama, tapi warna hitam seharga GGG-500rebu Idr. Saaaampaahhhh.....
Dengan pembenaran, sepatu itu udah out of date bgt, warnanya item ga oke dan kaki liliput emang ga laku. Jd diskonnya gede (Hahaha-miris-)

Lama kelamaan gue mulai terbiasa dan jadi gak miris lagi mengetahui kalo gue selalu dapat barang lebih mahal. Tapi kejadian terakhir ini bikin hati gue miris bgt, bagai pengen loncat indah dari lantai 30 dan joget-joget di depan si Kuda. Well anyway gini ceritanya...

Ulang tahun Si Kaki Berbulu sudah dekat, dan karena sibuk gue sengaja cicil kadonya dari jauh-jauh hari. Kecuali kado utamanya. Karena udah mepet gue beli H-1. Sebenarnya gue masih ragu, karena beberapa saat yang lalu si Kaki Berbulu sedang mengincar jaket untuk ke Vietnam (our next destination for annual holiday). Hasil hunting pilihan dia antara Zara dan Top Man yang mana di Top Man ukuran dia gak ada.

Saat pembelian berlangsung, menimbang-nimbang si jaket Zara itu udah warna merah, kotak-kotak pula. Si Muka Lebar pun tidak terlalu suka motifnya, akhirnya dia yang saat itu ditemani Si Belalang Tempur Dubidubidam (Kepanjangan panggil Dudu aja) melipir ke Top Shop dan Yippie ukuran si Kaki Berbulu ada (walaupun ga yakin juga itu pas).
Si Muka Lebar: "Du, bagusan mana? Zara apa Top Man?"
Dudu: "Yang ini lebih mahal (Top Man)" -jawaban yang tidak menjawab-
Si Muka Lebar: "Iya sih, tapi gue ga suka yang Zara, motifnya jelek" -sebenarnya gak perlu jawaban-
Akhirnya dibeli lah si jaket Top Man yang menurut Si Muka Lebar, Kerennn Abis Paraahh, Motif yang luar biasa membuat pemakainnya lebih muda 10 tahun!!!(Kado yg bagus buat pria yg bentar  lagi meninggalkan kepala 2...)

Yap, setelah jaket diberikan, Si Kaki Berbulu mukanya aga datar, walaupun tetep bilang "Iya, suka kok jaketnya bagus... Makasih ya sayang". Wikennya kita pergi ke GI untuk birthday dinner...

Setelah makan, kita mampir ke Top Man dan sodara-sodara........ Jaket yang dimaksutttt diskon EMPAT PULUH PERSEN omigooootttttt! Mo pengsan rasanya (walaupun sisa 1 biji yaitu XL, tetep ajah), ditambah lagi statement si Kaki Berbulu sebagai berikut, "Ah, aku mau beli jaket Zara itu (yg merah kotak-kotak)" -yang artinya dia lebih suka yg Zara (&%!@@##@!!!!^&*(&*&%^#$@!!).

Kenapaaaaa?????? *sambil nangis bombai* 

nb: aku ekhlas kok baby beliin kadonya, cuma nyesek aja sama diskon dan statement lanjutannya... wakakakak-sambil menangis terbahak-bahak-

Monday 25 October 2010

Barney: "Ted, you should not marry Stella"

Seperti yang ditulis di cerita sebelumnya Wedding Fever is every where.

Dimulai dari seorang ibu yang ingin anaknya menikah,
----------------------- 

Ibu yang mau anaknya menikah (Ibu): "Teh, mamah udah punya seragam buat nikahan..."
Anak yang diharapkan menikah (Anak): "Oh, ya mah? Emang jadi nikahannya?"
Ibu : "Yah, kalo ga jadi nikah juga yang penting udah punya seragam kita..."
Anak: "Oke... Seragamnya apa?"
Ibu: "Jadi mama kan kemarin pesen gorden batik, warna peach buat gorden rumah, eh taunya si embaknya bego... Jadi warna kuning, gak match lah..."
Anak: "Jadi?"
Ibu: "Ya, dari pada sayang, mana banyak lagi bahannya... Kan lumayan jadi seragam kawinanmu?"
Anak: "Iya, pasti keluarga kita seneng dapet seragam bahan gorden warna kuning..."

-----------------------

Di suatu sore yang melelahkan, terjadilah pembicaraan berikut antara pacar, anak laki-laki, ayah dan ibunya.

Diawali dengan pembicaraan ringan yang tiba-tiba menjadi...

 ----------------------- 

Ayah: "Kalo orang Sunda panggihnya gimana?"
Pacar: "Hah, apa Om? pangg...?"
Ayah: "Kalo orang Sunda adatnya gimana? Untuk nikah?"
Ibu: "Kalo orang Jawa  kan ada panggih, kalo orang sunda gimana?"
Pacar berfikir keras: "Emmmm...."
Ayah: "Kamu coba tanya papa atau mamamu"
Pacar berfikir keras: "Hmmmm...." 
Ibu ngomong ke Ayah: "Kayanya dia gak tau deh..."

Pacar masih berfikir keras: "Mmm, bisanya kalo nikah keluarga aku akad nikah terus resepsi" 
Ayah: "Kalo orang Jawa ada yang namanya Panggih"
Pacar: "Paninggih?"
Si anak laki-laki dan Ibunya: "Panggih"
Pacar: "Acara apa yah itu?"
Ayah: " apa yang dijelaskan>"
Pacar: "Ohhh..."
Ayah: "Nanti tanya papa atau mamamu, orang Sunda acaranya apa?"
Pacar: "Oh...Emangnya wajib ya Om? Harus ya?"
Ayah: "Wajib"
Ibu: "Itu loh kalo orang Jawa acaranya , kalo orang sunda yang ada acara melepas burung merpatinya"
Pacar: "Ohh.." dengan muka enggan (there's no way i want to hold a bird.... euuuhhh)

Ibu: "Kamu lahirnya kapan? Hari minggu ya"
Pacar: "Hm, iya kali..."
Ibu: "Jam berapa?"
Pacar: "Ya tanggal 25, kalo gak pagi, siang atau sore kali ya..."
Ibu: "Harus pasti jamnya... nanti tanya ya ke mamamu"
Pacar: "Ya..."
Ibu: "Soalnya nanti beda jamnya, yang bagus jam XX dan XX atau "
Pacar: "Itu waktu apa ya? Indonesia Barat? Sama waktunya di tiap daerah"
Ayah: "Ya, pokoknya Waktu Indonesia Barat"
Pacar berpikir keras: (Tapi kan waktu buka puasa beda di Jkt sama di Sby );

-----------------------


Getting married is a must (menurut agama kalo sudah siap dan mampu) and it is a big deal, we have to be well prepared. Preparing a wedding is a huge thing (so i think, however i'm not preparing one). We have put everything in detail, such as preparing the wedding venue, catering, make up, dress and the date. I never dream to have a simple wedding, i always want a beautiful one, with detail of my style. But i never thought it would be so many preparations (even when i'm not ready!) and complicated rituals.

This married stuffs have already scared me, even when i haven't done it...
 


Thursday 21 October 2010

The Battle of Horse and Squirrel

I love writing, but sometimes I just don’t have time because of this work. Most of my writings are unfinished stuffs, I saved in draft and I finish it later, and I kind of lost the moment of the story but whatever I will keep on doing what I am doing.


Anyway, apparently now I have time. While I am waiting for my boss revising my work, and I am here sitting in my cubicle having a good time with famous amos and brainstorming. Actually I can do anything else more important (in this case important for my work) instead of writing this. But let me see this office, people are really busy with their work. My boyfriend, Kaki Berbulu, which happens to be my colleague, has spent his birthday at work. And we didn’t even have time to have a birthday dinner, and now he has done his works, here comes my works. Ahhhh…. I really need time out.


The most painful moment of revising a report that is when your boss will say “please make general change for this [stupid] arrangement” while like hundreds hours ago, I have the exact arrangement she wants then a great senior of mine walk in and said “please change the arrangement into this [as my brilliant mind told me so]” and I said “but, doesn’t she likes better this arrangement [in which I acknowledged from the first time I work with this two people. I have to change the arrangement over and over again, just to follow them. And it ended that we (me and the great senior) has to follow her since she’s the boss]” and he said “just change it [as my brilliant mind told me so]”.


And here we go again; I have to face the truth that I am just a small insect [I choose to be lady bug] in this jungle trapped in the battle of horse and squirrel [I dedicate the lions for my partners]. From my seat I can see my co-worker, which has also trapped in the battle of horse and squirrel. Collecting his friends, to find out, how to change the arrangement in the quickest way. There’s no way dude you have to change it one by one…


Why do people not learning from their experience? Why do we have to fall into the same hole? And you have to drag all of us in the hole of never ending change of arrangement.


Happy Thursday!

Happy working eh changing the arrangement…

Wednesday 20 October 2010

Happy Birthday Kaki Berbulu

Happy birthday Kaki Berbulu darling...

Wish you all the best!

Love u 24-7,
Muka Lebar

Banzai Japanese Cuisine!


Setelah sekian saat bersama akhirnya Muka Lebar dan si Kaki Berbulu benar-benar bertekad untuk mencoba tempat makan baru. Jadi kita tidak lagi harus menjalan kan ritual-ritual makan di tempat yang sama (Makan di Grand Duck King setiap tanggal 8 misalnya...). Hasil dari kebijakan baru kami ini, kami mencoba beberapa tepat makan baru dan dengan jenis makanan yang sama. Bagusnya kita jadi tau perbandingan satu dan yang lain.

Makanan Jepang,

We are not a big fan yaa... Hanya saja kalau lagi pengen ya kita makan Japanese Food. Kita juga gak begitu really into sushi, tapi kita selalu memesan sushi di restoran Jepang (kalo ada menunya). Beberapa bulan terakhir ini kami sering makan makanan Jepang. Restoran yang paling sering kami datangi adalah Sushi Tei.

Sushi Tei sering kami datangi karena terdapat di mall favorit si Kaki Berbulu (Plaza Senayan) dan harganya murah. Makanan favorit si Muka Lebar adalah Salmon Sushi Mentai (Salmon Sushi dengan mayonnaise dan dipanggang) kemudian Spicy tuna atau salmon roll, unagi and cucumber roll. Kaki berbulu suka banget Salmon belly sushi, trus fried salmon skin, dan selalu makan Beef Teriyaki Don.

Akhir-akhir ini kegemaran kami makan di Sushi Tei tergeser oleh Katsudon. Diawali dengan traktiran teman si Kaki Berbulu disana, dan dengan generous si empunya acara ngebungkusin Muka Lebar dengan Salmon Fried Rice. And it was so gooood! Dan akhirnya kami mencoba Katsudon, dan menu favorit kami adalah Spicy Salmon/Tuna Rolls, Salmon Fried Rice (Salmonnya lebih besar di Grand Indonesia dibanding yang di Pasific Place -ngaruh yaaa ukuran salmonnya-) dan Beef Teriyaki Don. Yang menurut Kaki Berbulu “enakan Beef Teriyaki ini dibanding yang sebelumnya. Tapi gak seenak Y and Y sih…” (harganya beda kaleee sayanggggg… dagingnya aja beda nohh).

Soal harga Katsudon tidak jauh dari Sushi Tei, karene menurut Kaki Berbulu, mereka dari group yang sama, makanya biasanya di tempat dimana ada Katsudon, Sushi Tei tidak ada dan sebaliknya.

Selain itu kami sempat mecoba Waraku Pasta dan Waraku Dining. Semula kami menganggap kedua restaurant ini sama, tapi ternyata berbeda saudara. Waraku Pasta, mostly memang isinya pasta, pasta Jepang. Kaki Berbulu memesan carbonara yang sangat creamy, dan Muka Lebar memesan, seafood pasta dengan saus Jepang yang lupa namanya, rasanya manis agak creamy. Porsinya besar sekali. Harganya cukup mahal. Sedangkan si temannya Waraku Dining yang serupa tapi tak sama, manyajikan segala jenis makanan Jepang, Ramen, Sushi, dll. Mirip Katsudon tanpa sushi bar-nya. Harganya juga lebih murah dibanding yang jualan pasta. Beda jenis makanan yaa...

Terakhir kami mencoba Beni Hana, surprisingly ini adalah Japanese chain resto dari Amerika. Diawali oleh Devon sumthing (yang asumsi kami adalah kakek Devon Aoki), yang diteruskan oleh penerus-penerusnya. Beni Hana adalah konsep restaurant yang berbeda, masuk ke dalamnya seperti masuk ke dalam perkampungan ninja (bayangan si Muka Lebar udah cerita di klan otori), agak gelap, dengan kayu dan batu, dingin, dengan pohon sakura, tapi harummm bau makanan! Mungkin andalan Beni Hana adalah Teppanyaki, anyhow, budget kita gak memenuhi untuk makan teppanyaki for 2 (Harganya mulai dari IDR 180.000,00++). Sehingga, Muka Lebar menjanjikan Kaki Berbulu untuk makan Teppanyaki-nya next time…

Kami memilih duduk di tengah, dekat water dinning (jadi di meja makan panjang ada kolamnya, that’s what they call “water dining”). Suasananya nyaman dan romantic (remang-remang gimana gitu) dan ada life music. Suasana romantissss hanya dianggu bocah setan yang lari-lari di sekeliling water dining diikuti baby sitter, dan meludah di water dining (please… where is the mother?).

Di luar gangguan bocah setan, Kaki berbulu memesan Beef Teriyaki Hot Pot dan Si Muka Lebar memesan Salmon Sushi Bowl, Salmon Maki dan Spicy Salmon. Well, setelah menanti makanan, datang lah Spicy Salmon Rolls, yang walaupun harganya lebih mahal dari Spicy Salmon yang biasanya kami pesan, tapi porsinya alamak jang banyaknyo, 6 big rolls (oke ini resto amerika). Salmon Maki datang kemudian, ukurannya mungil, dan harganya sama dengan Spicy Salmon Roll tadi, well ternyata rasanya nak enak sekali saudara-saudara. Segar dan si Muka Lebar memang suka sekali Salmon, jadi enak. :p Worth the price this small little things called Salmon Maki. Yang sepesial dan beda dengan sushi di tempat lain mungkin nasi sushi rasanya lebih tajam, manis gurihnya sangat terasa dan agak tebal (jadi bukan hanya sekedar lapisan).

Kemudian, Hot Pot si Kaki Berbulu datang, besar dengan panas mengepul, rasanya pun enak. “Lebih enak dari dua di atas,  tapi dagingnya enakan Y and Y” kata si Kaki Berbulu (ya oloh sayang beda jenis sapinyaaa…). Salmon Sushi Bowl datang belakangan, salmon nasi sushi di sajikan di mangkok. Banyaaakk! Hehehe. Macam makan 10 Salmon Sushi jadi 1, akhirnya nasinya nyisa. Salmonnya tandassss…. Karena kekenyangan, Spicy Salmon gak bisa kita habiskan, akhirnya dibawa pulang.

Beni Hana mungkin harganya lebih mahal, tapi sebanding dengan pelayanan, suasana dan rasanya, dan porsinya juga besar dan EMINEM PERNAH MAKAN DISITUUUU (tapi di beni hana amrik sono kali yaaa... soalnya ada di fotonya wall of fame-nya Beni Hana).

Di lain sisi Sushi Tei dan Katsdon adalah tempat makan yang affordable sehingga membuka pintu bagi setiap orang untuk mencoba authentic Japanese cuisine (is it authentic? belom pernah ke Jepang sih, but so they say), kalo bosen ke Waraku Pasta deh (I always love pasta!). Muka Lebar dan Kaki Berbulu pernah juga ke Aji Tei but somehow the taste is forgettable. Is it good or is it average? It does not really matter.

Ah, we are looking forward for another Japanese restaurant to be tried...

Monday 18 October 2010

Living with the Rumors

Here is several rumors that live among those people about anyone who has my profession.

#1 People say that anyone who has my profession lives glamorous. Notwithstanding the facts that i am still A JUNIOR in this business (although i have passed the bar exam, i have not had a professional license-i have to wait until i am 25), but take a look at my collagues...

(with the back sound of "Guilty Conscience" Eminen Ft. Dr.Dre) Dr. Dre's voice
"Meet A, she working in a well known firm. On the weekend, after a long working hours she spent Friday night in the top notch club with friends, and wakes up in the saturday afternoon, goes to the mall, has a sandwich club as brunch in a cozy cafe, then goes to magnificent Tony and Guy and gets her hair dyed, walks for window shopping and ends with a pair of fancy shoes that are not on sale and do not forget, a delicious dinner in Marche."

Eminem's Voice
"Meet Me, she works in the same office. On the weekend, after a long working hours on Saturday afternoon, skipping breakfast and lunch to find a discount stuffs, then go to market (Pasar Festival is festive market right?) to have Wendy's Baked Potato as a lunner to go (between lunch and dinner, what would you call it?) and eat it in a famous Jhonny Andrean to get her hair treated for hair loss, and end up the day with KFC to go as dinner and do not forget to buy Sex and The City series (SATC in 2010, you gotta be kidding me!)"

the conclusion, we do not always live glamorous. I do live like normal people. Am i right?:bowlofhappiness:

#2 People say that anyone who has my profession can not watch a movie after work or have a favorite soap opera in the local channel.


They are wrong! Here i am, finishing my work, get home as soon as possible and turn on the TV to watch everything that is left on the menus. It is important to have cable, the show sometimes is replayed, if you miss the 7 pm show, you can always catch it at 11 pm and 2 am. I usually watching Desperate Housewives at 1 am and it is as fun as the show at 7 pm. One of my collague is also has her own favorite show and watched it regularly after work in the cable. (oke, it is not local channel but what do you expect from local channel?).

#3 People say that anyone who has my profession always go to the court (and hell, wtf?!). And the most interesting was my freaking weird junior at school, called me one night (he is looking for my sister but frankly my sister was afraid to him, because he is weird, surprise?) and said "Mbak, you are not afraid that someone will pay a hit men to kill you?" -because of my profession to be at that time, i was still in university-

Oke, i always tell everyone there are lots type of my profession and we are the one who does not go to the court. We have a litigation section but only for commercial litigation. In life (work, study, relationship) we always have a choice, between the right and wrong. That is what we are doing no matter what we do, we always have a choice to do whether the right or wrong thing.  Talking of hell, who the hell in this world who does not go to the hell?

Oke another the rumors out there about my profession....
Hm, have any? Let me know. I will gladly tell the truth Happy Crash Bandicoot Smiley.

Thursday 14 October 2010

Lapar Perut+Kalap Mata: Tongpes

Suatu hari alkisah sehari di bulan puasa yang penuh berkah, si Muka Lebar dan Cabidut (definitely bukan Calon Bintang Dangdut) melanglang bersama. Diawali dengan  pertemuan  di sebuah tempat gak penting, tapi menjadi penting karena disana terkuak kebenaran yang selama ini terpendam, disana pula tempat dituduhkan pimpinan KPK bertemu dengan pihak yang diduga akan menyuap. 

Well, anyway udah dibilang tempatnya gak penting. Setelah mengetahui kenyataan yang mengejutkan, diikuti dengan teriak-teriak (untung gak marah, kan puasa). Suddenly, we felt hungry. Mengingat ini bulan Puasa, dan makanan di tempat ini gak ada yang menarik pergilah kami ke Grand Indonesia.

Sesampainya di Grand Indonesia, setelah menunaikan kewajiban, kami berputar-putar mencari tempat berbuka, dan berhentilah si Cabidut di depan sebuah resto beretalase penuh dengan prototype makanan (apa sih namanya bentuk kaya makanan? tapi bukan makanannya boongan doang, display doang) yang tampak menggiurkan. Sumpah, si Cabidut lama bgt berdirinya, untung gak pake ngile netes-netes liurnya, tanpa mengingat keadaan uang yang saat itu tanggal tua, tanpa memikirkan apa pun, kami masuk dan memesan tempat untuk dua orang.

Well, yes this is our first time to eat in Mr. Curry. Mr. Curry adalah restaurant kari versi jepang,  design yang ringan dan modern, menu dengan gambar yang besar dan mudah dipelajari untuk newbie macam kami ini. Pelayannya sangat ramah dan super sabar.


Well, setelah kami duduk dan melihat menunya, mostly semua makanan menggunakan curry walaupun ada satu non-curry section. Pilihan Muka Lebar awalnya adalah Ramen, tapi habis. Kemudian Muka Lebar memesan Curry yang paling standard Seafood Curry Rice, Pilihan Curry bisa bermacam-macam, original, black sauce (kayanya pake ikan karena ada gambar ikannya), mild (pake susu gitu ada gambar sapinya?) dan tomato (pake tomat pastinya). Kepedasannya pun bs dipilih, mengingat ini Curry jepang, Muka Lebar memilih Original Curry Extra Spicy (yang paling pedes), si Cabidut memesan Omlet Curry dengan saus original mild.


Minumnya, Cabidut memesan Manggo Juice-nya Mr. Curry dan Muka Lebar memesan Strawberry Juice. Awalnya kami ingin dessert semacam ice cream burger, ice cream dengan pancake diatas dan dibawahnya, yang lucunya pancakenya bentuk kucing, tapi cetakan kucingnya hilang (yaaa penonton kecewa) jd ganti cetakan orang tapi kami sudah tidak tertarik untuk memesan lagi.
Seafood Curry
Makanan datang beberapa saat kemudian, didampingi salad. Oke, Curry Seafood muka lebar, yummy bukan main. Pedesnya lumayan nendang (gak pedes bgt loh ya maklum ini makanan orang jepang), dan nasinya nasi pulen (nasi jepang/thailand?) yg butirnya besar dan terpisah-pisah. Super yummy! Sampe Currynya tandas ludes (kalo bisa dijilat; dijilat deh). 
Ludes.. Humm yummy
Sementara Curry si Cabidut agak datar, well, rasanya asin gurih manis (curry kan kaya rasa rite?) tapi gak nendang.  Apalah artinya makan Curry kalo gak ada rasa pedesnya.Well, anyway so far Muka Lebar puas dan Cabidut kurang puas, tapi Mango Juice si Cabidut memang enak sekali rasanya, mangga harum manis atau apa gitu yang bau dan harumnya dan rasanya khas. 
Curry si Cabidut looks plain
Harganya agak over priced for a Curry. Tapi yah, mungkin kelasnya curry mewah kali yaaa... dan itu akhir bulan jadi berasa mahal. Wkwkwkwk. Muka Lebar suka sekali Curry Seafood-nya, next time kalo punya duit mau coba curry ramennya aahhhh :p

But for now, we both broke karena uang makan di akhir bulan habis untuk makan kari. Yeeaay!



NB: kita dapet kurma sama teh panas buat takjil looohhh!