Daisypath Anniversary tickers

Thursday 31 March 2011

Hanoi #1: Beware of Scam and Copy Cat!

Masih imbas penghematan tiada akhir. Ternyata bus palsu menelantarkan semua penumpang malangnya di depan Lenin Park, diantara taman dan danau. Setelah berdebat tidak penting (pastinya perdebatan jalan ke arah mana. There's no way kita mau naik taxi, setelah tertipu bus) si Muka Lebar dan si Kaki Berbulu akhirnya memutuskan untuk lihat peta, ternyata hanya "beberapa" blok saja (yang punya peta Hanoi cek deh jarak Lenin Park ke Ho Kiem Lake seberapa jauh)

Astagfiruloh, dengan bawaan ala orang pulang kampung, tas depan-belakang (buat si Muka Lebar selain Carrier bag di punggung, ada ransel di dada masih ada tripod juga loh-menggantung dengan ganggunya di leher, ato dipegang dengan berbagai posisi gak enak, repot tiada tara- Nasib kacung kebawa sampe liburan...) dan angin kencang dingin menggigit. Sebenarnya enaknya dingin jadi gak keringetan jalan. Ayo jalan menuju hotel semangat!!! (kalo kata si abang sepupu muka lebar. Tarik jabrik tancap kribooo!)

20 Menit kemudian, sebelum hotel kami melewati Gereja tua dengan tipe gothic, spooky sekali. keren, kaya di luar negeri eropa! Hotel kita Especen, terletak di dalam gang-gang kecil, yang dipenuhi bangunan tinggi.
Hotel Especen di gang kecil

Di Vietnam nampaknya gak di gang kecil, di jalan besar, semua bangunan luasnya kecil dan tinggi menjulang ke atas.  Dan Especen ini letaknya JAUH BANGET dari tempat kita diturunin tadi! Yang mengharukan kamar kita di lantai 5. Hiks. Mau guling-guling rasanya... Paling engga, kita dapet kamar dengan pemandangan atap lah. Bukan rumah orang (maklum udah gang sempit, bangunannya kaya ruko tingginya rata-rata 3-5 lantai).
Our room view

Kamarnya bersih,very basic dan TV cabel, sayangnya wifi karena ketinggian suka kadang ada kadang gak ada. Tv-nya buatan Indonesia loooh...
Tv di kamar


Hari pertama kami habiskan dengan keliling daerah Ho Kiem Lake, the Old district yang penuh toko, kaya Kuta/Legian di Bali. Nongkrong di danau Ho Kiem Lake (yang penuh kakek-nenek dan anak muda pacaran cium2an), kemudian kita mencari tour ke Ha long Bay (kita akhirnya pakai tour Sinh Cafe di depan Ho Kiem Lake yang harganya paling murah 25$) dan cari makan. Khusus untuk edisi jalan-jalan ini si Muka Lebar gak sampe riset tempat makan. Jadi ya, sedapetnya aja...

Kita makan siang di salah satu gang di old quarter yang makanannya tidak menarik dan rasanya biasa aja. Mungkin karena tempat turis jadi ya gitu lah. Mahal. Malamnya makan di Pho 24 di depan Ho Kiem Lake (Macem di Jakarta gak ada aja). Yummy! Apalagi dessertnya puding caramel. Ugh enak. Apalagi makannya di malam dingin, menyeruput mie Pho panas sambil melihat Ho Kiem Lake (yang kata si Kaki Berbulu "apaan gak keliatan gelap gitu danaunya"), kuah pho yang mengepul asapnya... ugh nikmatnya... I wish. Kuahnya agak dingin. sebel ah. Sementara si Kaki Berbulu menikmati Bia Ha Noi dingin...
Dinner at Pho 24


Setelah makan kita berniat untuk nongkrong di pinggir danau, cuma dinginnya itu loh... Brrr... batal deh rencana pacaran di pinggir danau. Tapi oh tetapi bukannya pukang, si Kaki Berbulu insist kita musti nongkrong di cafe pinggir danau yang tampak mahal, eh taunya biasa aja dengan pemandangam Ho Kiem Lake yg lagi dikeruk. Dengan mood bete si Muka Lebar duduk kedinginan. Memandang danau gelap, berharap kura-kura raksasa muncul dari dalamnya. Ternyata gak juga, jadi malam ini dengan sakses kedinginan.

Ternyata orang sini emang hobi nongkrong dari Highlands coffee yang ada dimana-mana, sampe cafe di pinggir jalan, dengan dingklik super pendek yang dipake assistant of the house buat cuci baju pake papan kayu jamannya belom ada mesin cuci. Dan menguasai seluruh terotoar. Terutama di depan katedral deket hotel kita, yang penuh banget anak muda gaul dengan mobil dan motor yang keren-keren. Belahan pantat dimana-mana pastinya. Dan sampah kuaci. Disini nongkrong belom lengkap tanpa silverqueen kuaci!

Oh iya, sehari ini si Muka Lebar sudah dua kali kena jebakan betmen. Tadi pagi dengan bus palsu, siang ini setelah makan siang, ditawarin penjual nanas "photo?" "want photo?" dengan sepihak dia nero gendongannya di bahu si  Muka Lebar daaaan, maksa beli nanas akhirnya. KAMPRET!
 Tapi akhirnya beli, disana nanasnya cantik-cantik kuning, mungil, yummy... (Beneran nanasnya enak).

Jadi memang benar, dari hasil browsing disini retan sekali penipuan. Di sebelah hotel kita, ada hotel dengan nama yang sama tapi warna tulisannya beda. Kalo gak tau bisa salah tuh. Dan menurut si ownernya "it's oke if diffrent" maksudnya sama gak plek-plekan.
Si copy cat lokasinya sebelah-sebelahan sama hotel kita

Bisnis disini enak aja nyambet nama bisnis lain yang udah sakses, kacau deh...
Warning fake Kangaroo palsu

Si copy cat emang bikin geregetan...

Parahnya lagi ada yang nyamain tour agent yang nampaknya terkenal Kangaroo Cafe dan Sinh Cafe. Kalo ke Hanoi, semua tur agen namanya Sinh Cafe. Sampai gak tau mana yang asli, as a tourist ya kita gak bisa melakukan hal lain selain door to door tanya harga satu-satu dengan diiringi doa, semoga gak ngaco providernya. Jadi berhati-hatilah dalam memilih dan membeli hotel dan penginapan. Juga bus! dan taxi, cuma kita gak mengalami langsung karena gak pakai taxi selama perjalanan ini. Cukup bus palsu yang berhasil menipu... Kamfret!
Published with Blogger-droid v1.6.7

Wednesday 30 March 2011

Vietnam: Hemat pangkal Kaya

21 Maret 2011
Well, akhirnya inilah hari dimana proyek travelling terambisius 2011 terlaksana. Perjalanan ke Vietnam memakan waktu sekitar 3 jam lebih, dengan pesawat LCC andalan, si Merah,  si Muka Lebar dan si Kaki Berbulu memulai perjalanan ini. Dari pengalaman Bangkok sebelumnya si Muka Lebar sudah belajar, kalau penerbangan 3 jam itu lapar sekali... belum 2 jam terbang perut sudah kruyuk..kruyuk. Jadi si Muka Lebar melakukan pre-order (kalau order di pesawat selain lebih mahal pelayanannya menunggu pre-order dilayani dulu, lama!) we picked Asian Fried Chiken... yang ternyata rasanya anyepnyo luar biaso . Untung cuma pesen sebiji, buat berdua (Yes, hemat!)
Asian Fried Rice

Tiba di Tan Son Nhat Saigon/ Ho Chi Minh City jam 8 pm. Bandaranya tidak terlalu besar. Begitu keluar bandara kami langsung berkeliaran untuk mencari tempat tidur yang layak... Well, yes si Muka Lebar dan si Kaki Berbulu akan nginep di bandara malam ini, mengingat flight besok ke Ha Noi adalah flight pagi jam 8. We don't want to risk our flight, so we risk our self (lebay). Ditambah lumayan menghemat uang (ongkos ke hotel dan nginep semalem), hemaat lagi!

Terminal Kedatangan Internasional terletak di lantai 1, dan akhirnya dua petualang kere memutuskan untuk menaruh tas di bag deposit seharga 1 USD/hour/bag (tadi mau nero sampe pagi, biaya untuk 10 jam lebih adalah 10USD/bag, 2 backpack means 20 USD, si penjaga bag deposit sampe nanya "why dont you go to a cheap hotel, only 5 USD per night? " *dengan bahasa inggris patah2* ketika mendengar kita mau nginep di airport dan mau titip tas, traveller yang bodoh... mending nitip tas 20 dolar dari pada nginep di hotel???) tenang, akhirnya kita ga nitip tas selama itu...

Di depan bandara ada mall,  tulisanya CT apa gitu, si Muka Lebar dan Kaki Berbulu berjalan ke mall dan membeli amunisi menginap malam ini. Setelah muter-muter bandara (terminal internasional dan domestik) Akhirnya pilihan tempat untuk tidur jatuh pada terminal internasional lantai 4, dekat cafe celebration yang ada wifi (yes, kita dapet password-nya gara-gara dikira mo makan disitu tapi kita sebenernya gak makan!), dilengkapi dengan colokan, pilar gede lumayan buat nyender, depannya ada demo kursi pijet, tak jauh dari WC tapi gak deket juga sampe ke bau-an. Mantab bukan? Best location nih...

Ternyata, tidur di bandara gak seenak yang dibayangkan, karena berisik, tiap jam ada halo-halo pesawat. Giliran pesawat udah gak ada giliran suara mesin pembersih. Lantainya dingin dan keras, belom silau. Tapi lumayan menghemat ongkos... Jadi tips buat nginep di bandara:
1. Bawa ear plug (berisik);
2. Bawa eye mask (lampunya matinya pas jam 2-an);
3. Bawa alas buat bobo (pan melantai kitah... kalo ada rain cover backpack bisa dipake, ato kemeja pacar buat nambah2in);
4. Bawa kain buat selimut (si Muka Lebar pake pasminah);
5. Bawa kasur lipet; (lantai keras man! Yang ini masi belom nemu solusi mudahnya apa)
6. Bawa bantal; (gak mau leher tengeng kan? Solusi alternatif bisa backpack bagian busa2 pungungnya--walaupun ketinggian bikin tengeng juga-)
7. Bawa guling (sungguh kaki salah posisi mulu, bingung mau ngapain, jadi biar ga mati gaya bawa guling paling enak. Kalo ga ada bisa pake ransel kecil -walaupun tekanan paha segede gaban bisa bikin roti gandum breadtalk di dalem tas  lonyot ampe seukuran keju craft-)
8. Gak usah bawa malu, ditinggal aja. Muka badak.
Si Kaki Berbulu dengan gaya Pangeran Tuxedo dan si Sleeping beauty di belakangnya

Jadi awalnya kita mbambung saat bandara masih cukup ramai. Jadi lumayan diliatin orang-orang. Tapi begitu pagi, ternyata banyak juga yang tidur dilantai itu...

22 Maret 2011
Halo matahari Vietnam!
Demi hemat, si Muka Lebar bangun dengan badan pegal dan leher tengeng tapi hemat! 

Jam 6 am, kami sudah berjalan ke Terminal Domestik yang jaraknya hanya 5 menit saja dari Terminal Internasional. Ternyata untuk check in di counter Vietnam Airlines hanya satu antrian (untuk banyak counter untungnya), dan antrian yang cuma satu itu kaya ularnaga panjangnya bukan kepalang. Dengan penumpang berbagai tujuan. Entah orang Vietnam telatan ato terlalu santai, setiap menit ada crew Vietnam Airlines teriak2 "Noi BA" "Hue" "bla-bla Trang" macem-macem lah, manggilin penumpang yang pesawatnya mau terbang tapi masih terjebak di antrian mengular ato malah belom dateng?

Setelah 15 menit mengantri, sampailah kami ke counter check in dan nyaris ditolak karena tidak bisa menunjukan kertu kredit saat pembelian, bodohnya itu kartu sudah rusak hancur, si Muka Lebar hanya bawa pecahan kecilnya. Dan dengan susah payah menjelaskan kartunya rusak, dan diganti kartu baru, issuernya dan nama card holdernya sama. Tapi si mas2 bolak balik nanya kartunya mana... Hadooohhh ngerti bahasa inggris gak sehhhh... Sampe si Muka Lebar emosi dan bilang berulang-ulang rusak dan menunjukan potongan kecil si kartu rusak. Dia telpon atasannya, si bos dateng, nanya hal yg sama (cape deh) setelah si bos halo-halo lagi, akhirnya bisa check in. Kampret!

Ketika masuk ke ruang tunggu, lagi-lagi kami ditolak masuk karena bawa tripod (di Bandara Singapura yang strict aja masi boleh), ternyata di Bandara Vietnam  sama sekali gak boleh bawa besi/tongkat/air/dll. Akhirnya pergilah si Kaki Berbulu ke check in counter buat masukin tripod ke bagasi (Berasa amazing race, deg deg ser di bandara). Dan muncullah si Kaki Berbulu, yaaay! Kami pun langsung masuk ke pesawat.

Pesawat Vietnam Airlinesnya besaaarrrr sekali (maklum kampungan gak pernah naik pesawat terbang gede), sederet dari A-H (biasanya naik cuma A-F). Wiiihhh, ada tipinyaa di kursi (kampungannya mentok si Muka Lebar), ada telpon nempel di rimutnya. pas coba-coba mencet, ternyata musti gesek CC dulu (alamaakk ada EDC-nya juga berartiii!!!), wih keren pesawatnya. Dapet makan padahal gak pesen! Makanannya wih, enak. Si Muka Lebar memilih fish rice, ikan dan nasi jahe. Dessertnya dragon fruit, semangka dan pepaya. Minumnya jus. Enaaak! (maklum traveler kere, dapt makan enak dikit aja langsung luluh hatinya). Si Kaki Berbulu bilang Garuda jau lebih bagus. Iya, deh yang FF nasionalis...

Setelah 2 jam perjalanan tibalah di Noi Ba Airport Hanoi. Setelah mengambil barang, keluar bandara dan berusaha mencari Vietnam Airlines Bus jurusan Noi Ba-Vietnam Airlines office. Kenapa gak pick-up? Karena murahan bus Vietnam Airlines 2 USD/person  saja, ditambah karena Hotel kita gak jauh dari kantor Vietnam Airlines. Dan ternyata diluar banyak bus yang tampak meragukan dan mengaku "Vietnam Airlines bus", akhirnya diantara semua yang meragukan pilihan jatuh pada mba-mba yang tag nama dan fotonya menyatu dengan logo Vietnam Airlines  (yang lain tag namanya logo Vietnam Airlines cuma tempelan). Dibayarlah ongkos dengan janji turun di Vietnam Airlines office (berulang-ulang menunjuk lokasi turun dan make sure ke supir tau kita turun disitu, maklum bahasa inggris orang Hanoi jauh lebih terbatas). Hemat juga!

Ternyata setelah 1 jam perjalanan, kita ngikutin perjalanan bus di peta, sudah di dekat tujuan kita cuma kok gak belok, positive thinking mungkin jalan searah, dan muter dulu. Akhirnya setelah muter-muter kami diturunkan.... entah dimana! Omigot! Kami ditipu oleh penipuuu!!!!
Deym!

Tapi gak papa asal hemat

Friday 25 March 2011

Ha Noi-Sai Gon

Well, here we go again.

After 3 days in Ha Noi, we fly back to Sai Gon.
A short report for this three wonderful days is Ha Noi is damn cold. I did research about the weather, but i have no idea how cold it is until we get here. I didnt bring any warm clothes, so i used layers of t-shirts.

Ha Noi is the best place to sit at the cafe/restaurant, have a hot drink, eating kuaci or any thing else, for hours! I think i could do that every day if i live here. Beside the fact that it is bloody cold outside *cold based on si Muka Lebar limits, it is nice that there are so many cafes here, street cafe, chain cafe, so you pick one of ur favorite, order your favorite and bengong for hours *the vietnamese are chatting, while i enjoy my moment of silence. Heaven.

And the other thing is the toilets are clean. It matters to si Muka Lebar, at least during the trip, i only cant make it at Ha Long Bay, because it has no door. But, it's not Ha Noi anyway.

The food so-so, so many pork, we cant eat any where. Bu we did eat like a pig. One we find a place that we can eat, we had pho, Hue's food, ice cream and bahn some thing (egg and salads sanwiched between small french bread).

And im sleepy. We are waiting for our plane to Sai Gon. Hoaaaaaammmmm .o_O
Published with Blogger-droid v1.6.7

Friday 18 March 2011

Intro: Vietnam into the deep

Si Muka Lebar and si Kaki Berbulu have already planned a big trip for this year, since our last trip to Bangkok last year, we made commitment to our selves that we should buy less shoes see more places, visit more cities  Thanks for the promo red flight ticket, this year we will go to Vietnam!! For eight day, this will be the longest traveling period that have ever existed since the introduction of LCC in our life.

Do we really love this Vietnam, so that we can't just go for a couple days? Well, we should send the thanks to si Kaki Berbulu the one who bought us the tickets. Why babe? Why EIGHT days?

So, he tried to buy us the cheapest tickets and he tried to compare the ticket price each day, by clicking "next day", for the flight back to Indonesia. Some how, he forgot to also click the "next date" on the departure day and suddenly we realized (after the payment was made and the confirmation page was printed out). Hey we are going to Vietnam for eight days. Yaaay!

Please don't get me wrong,  I am happy indeed. Somehow, this length of stay will be resulting in the pricey journey, even when we are backpacking! We are not designed to be a true traveler, to save all of our money for traveling or choosing the cheapest way possible to travel. That is why, it is a bit challenging to accommodate our needs during the trips...

The budget
To accomplish the ambitious plan, you can simply save your money. Just like people do, calculate the budget and save the money until the day.
Or if can't  save money, you can settle the bills one by one (if possible to pay the transportation, accommodation and ticket in front). One months, one bill. So, at the day, you just have to pay for the meals.

The other way, you can pick the economical value for each component in your trips. Bring less luggages, stays in backpacker hostel, bring sandwich for lunch, or one of my friend told me about coach surfing. She has done this so many times. And it quite oke. Me never try one, since si Kaki Berbulu still can afford a backpacker hostel. We always decide to choose the most economical place to stay with maximum comfy rate.

Next issue arises from bringing less luggages is packing. How to pack light, i brought this tips book from Lonely Planets that gives us useful technical information to plan a trip with useful links, which i forget... Hahaha. I'll write it later... My trick to pack light is to put your clothes in the plastic bag before put it in the backpack. You have to press the plastic bag before you tied it, let the air out, and the package becomes smaller, means more space for other stuffs.

And... before go to this long backpacking trip, make sure you have emergency contact and fund. Wish us luck!!!!! I am writing this because i have no idea how to start packing for eight days...

i can only bring that backpack, can i bring my suitcase baby?

Thursday 10 March 2011

GOD: Key to My Life

Si Muka Lebar was sitting in her cubicle, transferring new CDs to I tunes while chatting with si Ratiehebat. Then her memory flies to more than a decade ago, when si Muka Lebar was in the elementary school...

"It's not time to make a change, just relax-take it easy, you're still young--that's your fault. there so much you have to know..." Father and Son by Boy Zone.


Bertahun-tahun yang lalu si Muka Lebar, si Ratiehebat bersama-sama dengan si Littleria, si Supertiwi, si Yutris, si Yumar (yang kemudian pindah ke Aussie), si Meave Sinbad Batman Man in Black Black or White White goes wild in the wind, si Smallzamzam dan si Rancakbana Putie Iko tergabung dalam sebuah kelompok pertemanan. Geng fantastis itu namanya Geng Uwo-uwo (entah uwo ato owo??), yang hobinya antara lain:

1. Mantengin tempat wudhu (sekolah Islam, gang!) terutama pas waktu solat duhur anak SMA, kemudian kita pilih sepatu (pilihan si Muka Lebar sepatu basket item putih!), nanti yang punya sepatu dateng, kita liat cakep ato gak (maklum kelas di lantai 2, asik bisa ngeliat-liat), and some of us believed itu jodoh kita (maunyee...)

2. Hobi kita yang kedua adalah dengerin sekaligus ngefans berat boy band!!! (Jelas sekali kelompok pertemanan kita bukan kelompok belajarrr...)

Saat itu dijaman kami hidup tanpa beban dan masalah, di kota kami nun jauh di pulau seberang, sedang demam band, boy band and girl band. Thanks to Spice Girl, Boy Zone, Backstreet Boys, 911, Hanson etc. Dari yang bagus sampe yang abal-abal, one hit wonder (itu bukan istilahnya buat yang cuma ngeluarin satu hit/song trus lenyap tak berbekas?). Gak perduli, kita gak bisa nyebut namanya, salah teks lagunya, we don't really care. We love them no matter what. Seperti sepupu si Supertiwi, suatu hari dia berkata (setengah teriak)"Wiii, Suka sekali ka lagunya hengsong!", si Supertiwi menjawab dengan sadisnya "Ih, lagu apa itu kak?", si sepupu "Itu lagunya hengsong, emmmmbop!" Ealah... Hanson toh Mbak yu,,

Dan diantara sekian banyak boyband dijaman itu, satu boy band ini sungguh memberi dampak besar dalam kehidupan pertemanan di Geng Uwo-uwo, khususnya untuk si Ratiehebat, si Littleria dan si Supertiwi. We are crazy abou these five boys from Dublin, tidak lain tidak bukan Boy Zone. Cintanya kita mulai dari ngumpulin Pin Up, beli poster, kaset, buku lagi (punya si Ratiehebat  yang di pinjem si Muka Lebar trus ilang ga tau kepana... ooops!) sampe meragain video klipnya.

Salah satnya adalah Key to My Life, si Ratieh Hebat meranin gurunya yang jalan ke Steve lalu melepas buntel rambutnya, trus rambutnya dikibas-kibas (Oke, Ratiehebat you should see your self, si Muka Lebar gak bisa melupakan adegan si Ratiehebat montok, mengibas-ngibas rambut ala guru di Key to My Life ?!@*&@!#$%!! *trauma masa kecil sulit hilang). Si geng ini juga suka nambahin nama belakang dengan nama keluarga artis idola, si Supertiwi, insist nama Keating hanya boleh dia yang pake (ter-posesif sama Ronan), sementara si Ratiehebat dan si Littleria berbagi Gately. Si Muka Lebar terkenal dengan seleranya yang gak main stream (ato gak punya seleraa?) menggunakan Lynch.

Suatu saat kami berkumpul tepat di hari kelahiran Steven Gately , kami sepakat untuk mengucapkan selamat ultah, dan dengan niat ngumpulin semua uang recehan dan ribuan yang kami punya saat itu. Pake apa kirimnya?

Telegram dong!

Dicatatlah alamat Polygram Dublin Ireland (dapet dari sampul kaset), lalu jalan kaki lah ke kantor pos terdekat untuk mengirim telegram tersebut dan setelah pesan dicatatkan ternyata uangnya kurang!! Berapa ratus perak gitu. Entah, how did the problem solve, but we made it. Bocah-bocah ini berhasil mengirim telegram ke Steven Gately, anggota Boy Zone!

Dijalan pulang hati gembira bukan main! Ini adalah usaha pertama menghubungi sang idola! Sesampainya di rumah Ratiehebat, one of the bocah-bocah penggila Boy Zone, checked the address and realized "Alamatnya salah woi..."

"Hey baby you got my tail in a spin, hey baby i don't even know where to begin. But baby i got one thing i want you to know, wherever you go tell me cause i'm gonna go. I found love, so don't hide it. Life is a Rollercoaster, just gotta ride it... I need you, so stop hiding. Our love is a mystery. Girl, let's get beside it..." Life is A Rollercoaster by Boy Zone.

Kecintaan terhadap Boy Zone berlanjut, walaupun sedikit terlupakan seiring dengan berjalannya waktu, bertambahnya umur dan berpisahnya kami saat SMP, ditambah lagi tergantikannya Boy Zone dengan Linkin Park dan Eminem. Life goes on...

Until today, the CD that bought by si Muka Lebar brings back the one of the happiest memories in her life. It is  amazing how a song can recall all the good memories...

"So, now when i feel lonely, still looking for the one and only. That's when i wish i were, lying in the arms of Mary..." Arms of Mary by Boy Zone

Si Ratiehebat said in YM today:
"ratiehebat wihardani: dulu cita2 gue nih ya
ratiehebat wihardani: setua apapun gue, gue pasti bakalan foto ama steve
ratiehebat wihardani: eeeeeeeee Tuhan berkata lain"

Dan si Muka Lebar masih ingat betul suara khas steve "between a woman and a man..." di Love Me for A Reason, "Let's not forget this place... Let's not neglact our race..." di Different Beat, and as time passed by, sekarang steve had passed away, kita bukan bocah lagi, si Ratiehebat dan si Rancakbana Putie Iko are about to be a mom...

Well, yes time flies and right now we are making history. No matter good or bad, each day that we have passed will someday become a memory to us... 

I always remember those good old days...

"Children on the streets still playing their games, the smiles on their faces have never changed, i hope it's all the same, i didn't leave in vain... 
Weeks, days, hours, minutes. 'Til I'll be home, one, two, there, four, five, six. Weeks, days, hours, minutes. 'Til I'll be home..." Coming Home Now by Boy Zone.