Daisypath Anniversary tickers

Saturday 29 December 2012

Happy Almost New Year

"Another year has come around, and i am so lucky that i've ever found ya...thank you, thank you... Thank you baby"*

Tonight story is not about forgiveness... it's about rage and madness.
Gue ga tau harus mulai dari mana, tapi mari kita urutkan kegilaan ini dari awal.

PERTAMA - Ibu-ibu ignorant. Gue tidak mengeneralisir makanya gue tambah kata ignorant. Yang tidak ignorant jng gr, dan yg ignorant, yes this is absolutely about you!

Gue dan Kaki Berbulu terlibat diskusi, dimana si Kaki Berbulu sangat terganggu dengan kebiasaan nyetir III, dimulai dari parkiran PP, kita dateng cukup pagi dan parkiran sepi, dan di depan kita parkir dg cantiknya mobil merah, ibu2 itu nurunin kereta bayinya wkt turun-ditemani ibu2 lbh tua yg gendong bayi. Just the three of them, dan parkirnya gak hanya miring, tp ngambil jatah sebelahnya. I mean please, is that so hard to park ur car correctly III?? Kalo di kalibata ud baret tu mobilnya disumpahin org2 sekampung.
Peristiwa kedua, siangan dikit... penyerobotan parkir yang terjadi di fx - A pajero went out of the parking spot, ada fortuner sudah menunggu di depan kanan untuk parkir, dan eng ing eng, avanza dpn kita dg cihuynya lngs masuk spot itu once the pajero gone. SOTB. Guess what drivernya III. Trus si Kaki Berbulu pun cerita, selama 6 tahun naik kereta depok-tebet. Ga ada dia prn liat ibu2 kasi duduk ke ibu hamil ato org tua *si Kaki Berbulu sendiri gak pernah duduk di kereta*, even worse temen si Kaki Berbulu, cerita bahkan dia naik gerebong wanita, gak pernah dikasih duduk. Oh ya she's pregnant btw. Gue merasa III suka seenak jidatnya, simply krn merasa dirinya ibu2, kalau gue telusuri banyak terjadi di antrian wc di mall, either ga mau ngantri, atau nyelak di dpn yang masi muda "maaf saya kebelet" masuk2 aja. Begitu juga di busway, pas gue berdiri di tiang dkt supir, ibu2 nyuruh gue minggir alasannya, "saya jauh" ya gue sih gpp, but by judging other passanger, yah dia ga tua2 bgt, masi bny yg lbh butuh spot itu drpd dia.

and it makes me wonder, what makes you -III- thinking that u could do any thing you want. Best part-nya malem ini otw home mobil diserempet sama III gak sabaran di jln kecil. Ga mau berenti sih. Damn you III! *pesan sponsor: when you become ibu2, no matter how hard your life will be, most of ur time flies take care of kids who cant say thank you, husband always has reason to come home late, your neighbor has new microwave and you dont - PLEASE dont throw your shits on us, expect us to understand that ur life sucks. Have dignity, keep your heads up and be patient* makanya ibu2 itu mulia pahalanya banyak karena (1) bersabar; atau (2) ignorant, tapi dosanya berkurang krn diomongin org sekampung.

KEDUA - kalibata dan seluruhbpenghunigiladansakitjiwanya *and i am about to be one of them, or i had become one of them*, berisik adalah salah satu kemewahan. You're so lucky to have a noisy neighbor sekedar suaranya keras (org2 tertentu terkenal bersuara keras dan suka ngumpul2), atau punya new born baby. Jackpotnya pny ignorant teenager living next to you. Once live next to me, 2 idiot and alive teenagers. Ngerayain ultah tengah malam mengundang teman2 sekampung, berisik, saking banyaknya sampe duduk di lorong and they also smoke hard too. Oh ya the best part itu jam 12 malam rabu. Ayeyuya! They have dogs too! Untungnya ud pindah. Mungkin dilaporin polisi, mungkin dibeliin rumah sama bokap supertajirnya, mungkin tiba2 hamil jd DO, ortunya malu dan dia pindah ke ciamis, mungkin diculik alien.

Merokok setiap saat setiap waktu hanya satu dr kekhasan penduduk kalibata. Segerombolan anak muda ignorant, yg ngerokok di lift, org muda main bultang pagi2 yg walopun lo sembunyiin rokoknya di balik badan ttp aja kecium asepnya -belasan lantai ke bawah, it's quite a while you moron, liftnya ud bau asep rokok pas dibawah* ato bapak2 tetangga gue yg tampak pekerja kantoran *harusnya well educated* ms nekat aja ngerokok di lift...

Parkir. People will kill for parking spot at kalibata. Pernahkah kau lihat org parkir paralel di hand rem, paralel penuh sepanjang sisi, the best part paralel kiri kanan. Hahaha anjrit parah. Gue sampe kasian sama pengurus parkir kalibata. Pernah juga penjaga parkir dipukulin krn melarang parkir. Man, kalah ngasi makan singa bahayanya dibanding jagain parkir di kalibata.

Menurut analisis kaki berbulu, no matter how smart are you, cewe cowo ibu2 bapak2 tua muda. You'll eventually being stupid for living at kalibata. Oke blame me for having this place as my home. Tempat ini kaya hutan rimba. Dr jual makan, baju, minum, paha, dada... Semua ada. Kl bertahan hidup disini tanpa kehilangan kewarasan,  you can conquer the world *mahzab si muka lebar*.

KETIGA - GUE DAN SI KAKI BERBULU "and i know we said things did things that we dont even mean, and we fall back into the same pattern, some routine... But you're tempered is as bad as mine is you're the same as me... Maybe our relationship is not as crazy as it seems, maybe that's what happened when a tornado meets a volcano, all i know is i love you too much, to walk away though..."**
It is simple when it started, krn lampu? Si A kesel krn B gak matiin lampu, dan B marah ke A, krn A gak matiin lampu kemarin dan B gak kesel sama A. Oke, apakah penyebabnya a) B gak matiin lampu atau b) A gak mati lampu? What ever your answer is wrong answer, because in this kind of situation-nothing is right.

KEEMPAT - PERATURAN PLAT GANJIL GENAP. Absolutely a fucked up regulation. Dengan cerita busway selalu full, tingkat kriminal tinggi di angkot dan bis, taxi dg ace sedingin freezer yg kl hujan suka nolakin penumpang-ga mau narik, dan ojek ugal2an. Seriously? You ppl wanna throw us *the middle lower citizens (ga kaya org kaya pny 2 mobil ganjil genap, namun mobilisasi tinggi buat cari duit)* in to the wild?

Kelima... I dont have that much things that i hate tonight. And i am extremely hungry.

Peace and stay out of trouble, it's 2 days to go to NYE.

*Kavana
**Eminem

Tuesday 25 December 2012

A Rainy Tuesday

A lazy tuesday. Si kucinganteng sesuai hakikatnya sebagai kucing, sejak pagi bermalas-malasan dirumah. Dikasur tidur dikaki ibunya, si Muka Lebar. Krrrr... Krrrr... Krrr... Setiap tarikan nafas si Kucinganteng berat, kasar dan beritme...
Hari ini libur, si kucinganteng tau, karena biasanya si Muka Lebar akan bangun setelah 3 kali kotak hitam yang berkedip merah berbunyi, bunyi-bunyian yang selalu mengganggu di pagi hari. Si muka lebar akan bangun dengan kesal, menghentikan bunyi-bunyian, dan dia selalu datang untuk mengacak-acak bulu si kucinganteng dan masuk kamar mandi, dan tak lama setelah keluar kamar mandi tercium bau-bauan, dia pergi dan tak kembali sampai malam.
Pagi ini si Muka Lebar setelah keluar kamar mandi kembali tidur, dan si kucinganteng senang bukan main. Tidak ada yang lebih menyenangkan selain tidur di kaki si Muka Lebar. Hangat. Hari ini matahari tak kunjung terlihat, mendung!
Dan setelah mendung, tak lama hujan pun turun. Tiada yang lebih nikmat, dibanding tidur disaat hujan, di kaki si muka lebar.
Tak lama setelah, hujan turun... Si kucinganteng menegakan telinganya, Oh tidak, hujan tampak turun dengan kencang disertai angin.  ranting pohon terdengar saling memukul-mukul. Dan yang ditakutkan si kucinganteng terjadi, petir! Dan ketika kilatan cahaya putih terlihat dibalik gorden jendela yang masih tertutup, seperti kilatan cahaya benda hitam, yang pernah dibawa si muka lebar di depan si kucinganteng, "cheers" begitu nama benda itu. "BLAAARRRR!!!" suara petir menggelegar, bergema dan kaca bergetar.
Si kucinganteng takut setengah mati, bulu berdiri, dan segera bangun dan pindah didepan muka si muka lebar. Si kucinganteng pun teringat masa lalu, saat ia kecil dan disaat terakhir kalinya melihat ibunya, kakaknya yang juga bapaknya (inces biasa terjadi di dunia kucing), si muka lebar membawanya ke rumah baru dan memanggilnya si kucinganteng.
Kamar panjang, dan keranjang jelek dengan handuk baru. Nasi hangat dan bandeng kukus, yaiks aneh. Si kucinganteng tidak memakan makanan itu, dan akhirnya hanya makan wishkas yang ditempel keju, disuapi satu-per-satu oleh si muka lebar.
Malam pun tiba, dan hujan pun turun. Si kucinganteng ketakutan setengah mati. Petir menyambar, seluruh bulunya di tubuh mungil kurusnya berdiri, dan ia keluar dari keranjang jelek itu, menuju si muka lebar. Muka lebar tidur pulas seakan tidak takut dengan kerasnya petir, si kucinganteng ketakutan setengah mati. Meringkuk dilantai, dibawah tempat tidur si muka lebar. Menangis tanpa suara (si kucinganteng punya kelainan yaitu super cute, malas bergerak dan tak bersuara, kelainan yg dicintai si muka lebar setengah mati).
Si muka lebar tiba-tiba bangun, dan dengan mengantuk mengangkat si kucinganteng ke tempat tidur, ditaruhnya kucing kecil dikakinya. Petir yang menakutkan terus berbunyi, si kucinganteng kecil sambil menggigil pindah dan duduk didepan hidung si muka lebar. Si muka lebar bangun, "aduh km takut petir ya. Jng nutupin hidung aku ga bisa nafas." si muka lebar menaruh tanganya diatas kepala dan punggung si kucinganteng memeluknya dengan tangan besar, kucing mungil yang badannya sedikit lebih besar dari tangan si muka lebar, pun merasa aman dan tidur sampai pagi.
Kali ini pun sama, suara petir menyambar, menggegar dan tak kunjung berhenti, si kucinganteng duduk didepan muka ibunya "buset, pantes gatel muka.., kenapa petir ya?" ujar si muka lebar terbangun, kali ini si kucinganteng yang gendut bak buntelan bantal king koil, tangan si muka lebar tenggelam dibulunya yang berdiri. "sini-sini", ucap si muka lebar, menarik si kucinganteng, ibunya meringkuk seperti huruf c, dan si kucinganteng dipeluk diperut si muka lebar. Hangat dan aman, si kucinganteng pun tak takut lagi dengat petir menggelegar dan hujan angin di luar sana.
Si kucinganteng dan muka lebar pun tertidur sampai sore, sampai perut lapar membangunkan mereka.
Yam yam!

Sunday 23 December 2012

My (Imaginary) Life

I am an adventurer.

but i feel like i am trapped in this life, in the job my profession.

I love the idea of trying new things and sometime I make it comes true. I am young and there is so many things in this world i haven't tried. yet.

one time I have the idea of being a writer. resign from my job and live in a house above the hill at Cimahi and write a novel about a girl kills her bff because a boy or a rich girl from rusia, K, try to escape with her sister and twin brother... from the people destroy their family and killed her parents. or about a women working her ass off for dream she never had.

another time, after having a very adventurous trip at Borneo, I wish i am a photographer or journalist. i travel around the globe to write about people and places. i want to resign and applied for a job at NGO involve in forestry or orangutan or tiger issue... or whatever.

some time i wish i was someone else who is not me.

I imagine, I resigned, me my self have 4 kids. feed them my self, clean them my self. take them to school, helping them out with the homework. living in a my dream house, big garden and big window. have 3 cats. amazing imaginary life.

and i realise, the only writing i made, is this blog and my adventure only happens when i am lucky there is  business calls to mother nature (considering my profession, the calls is very rare!) and my 4 kids' name are GSA (gas sales agreement), Major Contract, Minor Contract and BPA (blanket purchase agreement).
Maybe my imagination is just resigned from my work. i feel desperate, suicidal and pessimistic that's all.

BUT to be honest with my self, i don't mind at all... well life is hard. but i am not gonna stop... not now not today. so i will keep imagining things that i am not and do what ever i am today at my best.

What a lovely life i have.... aaaahhh....

Canteen, H-2 to Chrismast with a glass of Hara Kiwi  (even the cocktail sound suicidal) and margarita pizza (nice thin pizza with mozzarella fresh tomatoes, rocket and blackpapper).


Monday 3 December 2012

Bali in My Life

Walau pun ini sudah ke empat kalinya, mengunjungi Bali selalu menjadi spesial. Mengingat masa-masa sebelumnya mengunjungi Bali selalu meninggalkan banyak cerita. Inilah beberapa catatan (sepanjang ingatan) si Muka Lebar tantang Bali



First Time
Perjalanan pertama ke Bali tepat 2 minggu sebelum serangan Bom Bali I tahun 2002. Melalui jalur darat bersama dengan keluarga. Yang paling berkesan kami naik kapal ketika sunrise, the view was so amazing. Karena kekurangan persiapan kami memilih hotel pertama yang kami datangi dan pindah keesokan harinya di hotel lebih murah (hotel surfer yang isinya orang asing yang hanya ingin berselancar karena kami jadi satu-satunya keluarga disitu). Karena pergi dengan orang tua yang takut banyak makanan non Halal di Bali jadi kami hanya makan McD dan nasi Padang (ya...ya...ya...boring) tapi untungnya sama orang tua (baca: dibayarin) jadi bisa merasakan Parasailing di Pantai Nusa Dua. :D Horray!



Anak GunungKali kedua ke Bali untuk upacara pernikahan tahun 2006 saat itu bertepatan dengan hari Idul Adha. Karena sudah lama tidak ke Bali, jadi si Muka Lebar semangat menyiapkan perlengkapan untuk di pantai, sunglass, sun block, hot pants. Pergi serombongan besar dengan kawalan polisi. Asik, jarak tempuh hanya 7 jam dari Surabaya-Ketapang, dan tidak perlu mengantri untuk masuk kapal. Ternyata oh ternyata kami tidak tinggal di daerah pantai tapi di pegunungan (inilah orang yang selalu berfikir kalo Bali melulu isinya hanya pantai hehehe), tepatnya di Desa Banyuatis. Walaupun saltum sepanjang hari (ternyata suhunya lumayan dingin) pada kunjungan kali ini banyak terlibat dengan warga bali, makan makanan khas bali (untungnya keluarga mempelai memisahkan makanan halal dan non-halal) yang enak!! Budaya bali (sayangnya tidak difoto) mulai dari upacara adat, sampai resepsi.
Di hari terakhir, Muka Lebar dan seorang teman bertekad kabur ke Kuta dan Denpasar untuk berbelanja. Maka berbekal peta dari cottage dan peta yang diberikan supir taksi (kami diberi peta oleh tukang taksi selagi menunggu lampu merah, karena kebingungan arah, maklum peta cottage adalah peta “pulau bali”) kami turun gunung. Dengan sukses sampai ke Denpasar, Kuta (hanya sebentar), Toko Kaos Joger, Pasar Sukowati (belanja-belanja!) dan pusat kesenian Erlangga di Jalan Nusa Dua (belanja, belanja, dan belanja) dan nyasar ketika kembali ke atas (akhirnya tanya pak polisi) dan selamat kembali ke atas setelah lewat tengah malam (kalau cinderella kita sudah berubah jadi tikus hahaha).



Workaholic
Ketiga kalinya Muka Lebar (kebetulan bersama si Kaki Berbulu) datang ke Bali untuk tugas kantor pada bulan Februari 2009. Kami menginap di Seminyak, di Villa Ahimsa yang cantik sekali dan Muka Lebar beruntung sempat makan di Warung Italia, Jimbaran, dan Kudeta. Begitu datang langsung kerja, jalan-jalan sedikit, kerja banyak. Overall, Muka Lebar dan Kaki Berbulu merasakan tempat terbaik dan makanan terbaik (jika boleh dikatakan begitu), tapi rasanya gak begitu berkesan, mungkin karena kerja sehingga tidak bisa benar-benar menikmati keindahan villa tempat kami tinggal, pantai, belanja, dan makanannya.



Holiday!
Si Muka Lebar dan Kaki Berbulu memutuskan untuk berlibur ke Bali pada tahun yang sama, setelah melewati proses persiapan yang panjang, pengajuan cuti, pemesanan tiket, pesan hotel akhirnya ke Bali lagi! Hehehe, mungkin karena terakhir ke Bali kok gak hepi. Akhirnya kami mengunjungi Bali pada November 2009, bertepatan dengan Idul Adha. Persiapan kali ini lebih matang dari sebelumnya dengan list tempat makan dan tujuan wisata yang ingin dikunjungi, sayangnya karena datang pada akhir bulan, sehingga kondisi keuangan memprihatinkan hehehe. Tapi tentu saja Bali selalu mempunyai cerita menarik. I always love Bali!