Daisypath Anniversary tickers

Friday 30 April 2010

Ketika hujan tiba


Suatu hari hiduplah seekor kucing jantan nan ganteng. Bulunya panjang, mukanya lebar, matanya biru muda, dengan tangan dan kaki yang besar.


Si Kucinganteng namanya.


Kucinganteng memiliki bulu berwarna coklat susu lembut, dengan titik coklat hanya di hidung, telinga, ujung ekor serta tangan dan kakinya. Dia suka bersolek, menjilat tubuhnya sehingga selalu bersih, dia juga suka tidur di tempat dingin dan sejuk, dia suka memanjat walau tidak pandai turun. Kucinganteng suka sekali jagung manis rebus, ikan dan roti manis.




Kucinganteng benci suara petir yang menggelegar dan hujan karena ia tidak bisa bermain di halaman saat hujan. Tapi dia suka setelah hujan turun, bau tanah dan udara yang segar, dan lantai serta tanah jadi dingin!




Suatu saat di musim hujan, kucinganteng kebosanan bermain sepanjang hari di dalam rumah. Ketika melihat derasnya air yg turun dari jendela, mata birunya melihat sosok makhluk yang bergerak di dalam hujan. Makhluk apa itu?




Ditengah derasnya hujan ada makhluk yang melompat-lompat ditengah beceknya halaman. Makhluk kecil berwarna hijau dan coklat dengan mata kuning yang bundar, mulutnya lebar sekali. Makhluk itu tidak berbulu cantik seperti Kucinganteng, "kasian, bulunya pasti rusak karena air hujan" pikir Kucinganteng. Dengan penasaran Kucinganteng mengamati makhluk itu, melompat dengan kaki belakang yang terlipat, "wow makhluk ini terus melompat, kenapa ia tidak berjalan seperti aku?" pikir Kucinganteng.




Kucinganteng mengamati makhluk itu sampai hilang dari pandangannya, ia ingin sekali bermain dengan makhluk aneh itu. Sayang sekali hari hujan dan Kucinganteng hanya boleh main di dalam rumah. Mungkin lain waktu ia bisa bertemu dengan makhluk aneh yang melompat tadi.


"Sampai jumpa makhluk melompat!"