Daisypath Anniversary tickers

Monday 24 May 2010

Ketika Bonnie pulang

Siang itu panas, angin bertiup sepoi-sepoi. Kucing Ganteng dengen malasnya tidur melungker diatas pot Agloemea. Pot yang bulat yang besar, dengan tanah yang basah karena disiram setiap hari, adalah tempat tidur favorit ketika panas menyengat. Sebelumnya Kucing Ganteng lebih suka tidur dilantai kamar mandi. Dingin. Tapi manusia suka saja mengeluarkan suara tinggi, kemudia memindahkannya dari tempat dingin itu. Mengganggu tidur siang saja.

"Grrrrr......." terdengar dengkur pelan, Kucing Ganteng menoleh kebelakang "Bonnie datang" pikirnya panik, perlahan Kucing Ganteng bangkit dari pot-nya, dan berjalan ke bawah kursi, sambil menjilati bulunya. Tinggal di rumah, dengan makanan yang berlimpah telah menghilangkan naluri dan instingnya sebagai makhluk pemburu, berbeda dengan Bonnie.

Bonnie adalah kucing campuran, ibunya dulu anggora, "bulunya tidak sebagus buluku" pikir Kucing Ganteng sembari menjilati bulunya. Bonnie memiliki bulu orange putih yang pendek, walaupun wajahnya bulat lebar dengan hidung pesek seperti Kucing Ganteng, badan Bonnie besar karena ototnya kuat, bukan karena bulu yang lebat. Hidung Bonnie terdapat luka cakar memanjang, bekas perkelahian dengan pejantan lain. Menurut kucing-kucing lainnya, Bonnie dulu adalah kucing rumahan, yang tidur malam hari diatas kasur dengan pendingin ruangan. Sama seperti Kucing Ganteng, tapi beranjak dewasa, Bonnie sering bermain di luar dan berkelahi dengan kucing-kucing di lingkungan sekitar. Sehingga sering tidak pulang berhari-hari. Karena pulang dalam keadaan bau, Bonnie tidak pernah lagi tidur di dalam kamar, juga tidak di dalam rumah.

Tapi Bonnie selalu pulang, ia selalu kembali ke rumah. Dimana majikannya selalu menyambutnya dengan hangat "Bonnie pulang..." dan segera memberinya makan. Walau pun sudah lama sejak masa-masa Bonnie tidur di dalam kamar, sudah banyak kucing-kucing lain memenuhi rumah ini, Bonnie selalu disayang. Bonnie selalu menikmati dielus-elus majikannya. Pulang kerumah selalu membuatnya aman dan nyaman.

Kali ini Bonnie pulang seperti biasa, Bonnie si kucing perkasa, masuk dengan gagah ke dalam rumah, minum air di mangkuk sebelah toilet, tiba-tiba majikan berteriak "Bonniee... matanya kenapa?" Kucing Ganteng benci nada suara tinggi. Tiba-tiba majikan menggendong Bonnie, hal yang dibenci Bonnie, walaupun suka dielus dan tidur di pangkuan majikannnya. Kucing Ganteng melihat Bonnie tampak kecil digendong majikan, Mata Bonnie bengkak dan berair, tampaknya sakit. "Ahhh... kenapa mata Bonnie?" pikir Kucing Ganteng.

Majikan lainnya datang, si Muka Lebar, "Ah, ini pasti seperti Aki... Bonnie digigit ular atau serangga!" ucap majikan Muka Lebar. Kucing Ganteng memandang Bonnie yang tampak tidak berdaya.

Kucing Ganteng teringat oleh Aki, kucing yang datang dari jauh.
Sama seperti Bonnie, bulu Aki tidak sebagus bulunya.
Suatu hari aki pulang ke rumah dengan mata bengkak dan berair.
Majikannya menangis, ketika akan dibawa ke dokter, Aki menghilang.
Kemana Aki?


Seluruh orang mencari Aki,
ternyata Aki sedang asik tidur di atap rumah tetangga,
tak lupa Aki juga suka makan di rumah itu.
Sungguh membuat khawatir.
Majikan aki adalah manusia berambut merah
dengan bau-bau yang aneh.
Kucing Ganteng tidak pernah mencium manusia dengan bau seperti itu.
Kata dokter Aki digigit serangga. “Semoga Aki cepat sembuh..” pikir Kucing Ganteng.


Akhirnya majikan membawa Bonnie ke dokter, dan dokter mengatakan kalau Bonnie digigit ular. Lukanya akan lama sembuh, sehingga selama beberapa minggu matanya akan bengkak seperti itu. “Uh, mengerikan...” pikir Kucing Ganteng.


Makanya berhati-hati lah ketika bermain.
“Kalau aku sih lebih suka tidur di rumah... Aasik waktunya makan!”
Sambil berlalu Kucing Ganteng menyantap makan sorenya dengan lahap.

No comments:

Post a Comment