Daisypath Anniversary tickers

Tuesday 11 May 2010

Indonesia-Bangkok: Drama, drama, drama...

Setelah persiapan dan penantian setangah tahun lebih, berangkatlah kami empat pejuang tangguh ke pulau seberang. List yang panjang sudah disiapkan berhari-hari sebelumnya:

  1. Tuker Uang. check!
  2. Hotel. Check.
  3. Tiket. Check.
  4. Peta dan LP edisi Bangkok. Check
  5. ID. Check.
  6. Bayar laundry. check.
  7. Cuci piring. check
  8. etc.

Oke, walaupun persiapan sudah mantap selalu saja ada drama-drama yang mengikuti.


  1. Pada saat mau berangkat, Seorang Teman Perjalanan meninggalkan kunci di mobil, masalahnya seluruh uang yang digunakan untuk ke Bangkok ada di mobil. Yak, akhirnya yang bersangkutan harus menunggu kunci cadangan. Sehingga Si Muka Lebar dan Si Kaki Berbulu harus cabut duluan.

  2. Karena begitu sampai di Airport kita memutuskan untuk makan siang dulu, jadilah kita terlambat untuk boarding, berlari menuju ruang tunggu, dan rusuhnya pemeriksaan sebelum masuk pesawat, ternyata sebelum masuk pesawat, Tas Selempangan Si Kaki Berbulu tertinggal di pos pemeriksaan sebelum masuk ruang tunggu! Untung ingat sebelum masuk pesawat.

  3. Setelah insiden-insiden kecil tersebut kami segera masuk pesawat, duduk dengan tenang. Sampai tiba-tiba si kaki berbulu menanyakan "Passport kamu mana?". Yak, mencari-cari di tas (mengingat kecilnya tas si Muka Lebar there's nowhere the bag can hide the passport), di kursi, ah WC! (sebelum duduk langsung pipis) ternyata ga ada! Setelah duduk lagi, dan berusaha mengingat tapi ga ingat juga, pikiran teburuk muncul, Passport si Muka Lebar HILANG!

Yea, rite. Jadi begini kronologisnya, si Muka Lebar berlari ke arah pramugari dengan panik, "Passport saya ketinggalan!". Sampai membuat heboh seluruh crew dan awak AA (apa beda crew sama awak?). Karena belalai sudah dilepas, pintu sudah ditutup dan pesawat sudah meluncur ke runaway (apa sih nama landasan buat take off?), seorang pramugari yg rambutnya agak berantakan menawarkan untuk mengecek di pos pemeriksaan bandara, dan kalau ketemu akan dikirimkan melalui penerbangan berikutnya, si Kaki Berbulu sambil marah-marah menyalahkan si Muka Lebar karena teledor, mas-mas disebelah Kaki Berbulu jadi ikut-ikutan panik juga (emang lebay juga).

Setelah take off, dengan pucat dan panik ga tau harus gimana tanpa passport disana, kehebohan yang panjang akhirnya berakhir setalah Passport ketemu di WC (Si Muka Lebar begitu naik kebelet pipis, rupanya passport jatuh disana, dan waktu nyari panik gak liat itu passport ngumpet dibelakang toilet) dan mas-mas disebelah Kaki Berbulu bilang “Untung yah mas ketemunya di pesawat *wink-wink*” (he’s flirting on Kaki Berbulu!).




Moral of the Story:

Selalu ada hikmah dibalik cerita, Si Kaki Berbulu jadinya akrab sama mas-mas disebelahnya, pas di atas bangkok, karena menjelang malam dan lampu2 warna-warni terlihat dari atas, dia bilang “Ih, indahh, bagus ya pemandangannya kalau malam” (cuwiyeee romantisnyaaa)

Setelah mendarat si mas-mas itu heboh lagi ke Si Kaki Berbulu “^menyebut nama provider selular indonesia^ katanya bisa langsung dipake di luar negeri, ini ada SMS masuk, apa ya maksudnya?” (ternyata SMS-nya bahasa Inggris, dan si mas-mas itu terus heboh sampe turun pesawat)

Setelah ngantri imigrasi dan ngambil barang ketemu lagi dan bilang “Eh, masi disini juga? *wink-wink*”. Hahaha :))

But, anyway untung passport-nya ketemu. Jadi bisa menikmati liburan ke Bangkok!!





2 comments:

  1. Moral of the story: besok2 kalo pergi passport-nya diiket aja di badan. Biar gak jatoh2an

    ReplyDelete
  2. Duileh, Mas Demonito galak amat sihhh *wink-wink*... Jangan galak-galak dong...

    ReplyDelete