Daisypath Anniversary tickers

Saturday 5 February 2011

Ujung Genteng #3: In to the wild

Maka penyebrangan dimulai dari Jack dan motornya, Acoy dan motor, kemudian Si Kaki Berbulu dan Muka Lebar yang dengan pelan-pelan dan doa-doa, melewati genangan air keruh yang tingginya (yg paling dalam) sekitar se paha bawah. Semoga gak ada yang ngelus-ngelus di bawah sana (parno abis).


Yes, we made it!

Tapi ternyata motor Jack mogok karna kemasukan air.

Jadi lah kali ini kita stuck di rawa/hutan nungguin motor dibetulin...

Sambil foto-foto.


Motor kemasukan air

Petualang ceritanya

Menjelajah hutan

Tadi gak begini loh... Dalem bok...

Setelah motor beres, kami melanjutkan perjalanan (yang sebenarnya adalah perjalanan pulang, melalui rute yang sama, dengan tingkat ketegangan lebih rendah*karena mulai terbiasa*) ditengah jalan ada truk nusruk, si Muka Lebar bertanya “Wah, ngapain tu truk?”, si Jack menjawab “Ber*k”. Hoooh, kaget mendengar jawaban si pemuda Ujung Genteng, ternyata Jack lanjut menjelaskan si Truk mengangkut ee sapi buat dijadiin pupuk. Ohhh oke, tutup hidung pas lewatin truk.

Kami pun singgah di warung kopi kedua hari ini, walaupun kami sudah tidak perduli hujan yang turun sedari tadi, ternyata dibelakang warung itu letaknya pantai akuarium. Pantai akuarium sendiri adalah pantai datar dengan karang, karena air yang jernih, ikan kecil dapat dengan jelas terlihat diantara karang, sayangnya karena hujan turun ikan tidak ada, adanya bekicot karang (si Muka Lebar pun langsung mundur seribu langkah takut ngijek karang ato keong karang?)
Kalo gak hujan banyak ikanmya

Kopi kedua hari ini

Pemandangan dari warung kopi
Memandang hujan

Kami bermain berteduh di pantai akuarium, sampai tiba waktu pelepasan penyu tiba, kira-kira pukul 4 sore, sambil menunggu kami bertemu bapak [*] yang merupakan petugas penangkaran penyu, yang bercerita banyak soal penyu. Kami berjalan menuju tempat penangkaran penyu. Untuk mengganti suasana, Muka Lebar dan Kaki Berbulu memutuskan untuk berjalan kaki menyusuri pantai sampai ke penangkaran penyu.

Saat sore, hujan, berangsur-ansur berhenti, walaupun awan hitam tebal masih menggantung, si Muka Lebar dan Kaki Berbulu berjalan berdua menyusuri pantai yang sepi. Momen ini sebenarnya priceless banget, kaya di tipi-tipi, pantai pasir putih, angin sepoi sepoi, sepasang kekasih jalan, meninggalkan jejak kaki dibelakangnya.
Tapi sekali lagi ini versi si Kaki Berbulu dan Muka Lebar, kami jalan di pantai, dengan angin yang menepok-nepok, si Kaki Berbulu duluan sambil foto-foto, dan si Muka Lebar a.k.a asisten potograper, bawain tripod, ransel dan tas. Yes, priceless memang momen sore inih. Tenang, the best is yet to come (apa coba artinya?).
Perjalanan menuju pantai pelepasan penyu

Harus selalu ada adegan nyebrang sungai yaa...


Jejak penyu terlihat di pantai...


Langit dan pantainya masih terlihat tidak bersahabat...

Crime Scene: Korban ganasnya hujan hari ini



Kami sampai, di pantai pelepasan penyu, Acoy dengan sigap (yang telah lebih dulu naik motor) membawa tas-tas yang di bawa si Muka Lebar (thanks!). Dan pelaksanaan pelepasan penyu dimulai dari ruang penetasan, banyak telur penyu yang belum menetas. Dan yang sudah menetas, berebut mau keluar, hehe.

Para peserta pelepasan penyu hari ini

Ini isinya telur penyu


Ini yang sudah menetas

Dikumpulin untuk dibersihkan

Kenapa haru sore-sore melepas penyu, kata bapaknya (1) Biar penyu gak dimakan ikan, (2) biar penyu gak dimakan elang. Mungkin kalo udah sore ikan pulang ke rumah dan elang matanya rada siwer karena mulai gelap. Yang jelas, penyu betina akan kembali 30 tahun kemudian untuk menetas, dan ia akan bertelur ditempat yang sama seumur hidupnya (kata si bapak). Si anak penyu yang akan kita lepas kan tidak akan semua menjadi penyu dewasa, karena ternyata perjalanan hidup penyu itu berat sekali. Wow…

Penyu yang sudah baru menetas dan telah dikumpulkan tidak akan dilepas hari ini. Mereka akan di bersihkan dan diistirahatkan. 10 ekor yang apes, akan dipajang nanti malam untuk para pengunjung penetasan penyu yang menanti penyu menetas. Sisanya, harus istirahat untuk pelepasan.

It's gotta be a long journey kiddo!

No comments:

Post a Comment