Daisypath Anniversary tickers

Thursday, 11 November 2010

Bersenang-senang dahulu, bersakit-sakit kemudian...

Dimulai dengan nafsu dan belom pernah ke Singapoh disertai promo tiket murah AA (yang ternyata gak murah-murah banget) di suatu hari di masa yang telah lalu. Dan, tiba-tiba beberapa minggu lalu, ditengah kehebohan tour Europe (cerita si elix), si Kaki Berbulu bilang “Eh, jangan lupa loh November kita ke Singapur”. Oke kita ternyata punya rencana liburan ke sana. Dan kembali lah terlupa kan si liburan nyempil ini ditengah sibuk kerja, pertemuan keluarga dan sok sibuk lainnya, mendekati bulan November, mulai lah kita bingung karena belom prepare…




Nginep dimana? Mau kemana? Budget berapa? Makan apa? Yang biasanya pergi travel itinerary rapih terketik plus harga-harganya dan disertai pilihan manuver plan A-B, ini gak ada sama sekali. Oke mari kita mulai dengan beli buku paduan, yang ternyata LP andalan habis, kita coba pake satu merek lain yang gak mengesankan buat kita, beberapa saat kemudian kita beli LP Singapore City Encounter (Ditambah LP Negara lain dengan alasan, biar ga mepet preparenya kaya sekarang -Singapur-… padahal perginya –insya Allah- November 2011 deh… masi setahun lagi!). Sip, baca sedikit-sedikit jadi ada gambaran mau kemana.



Dan karena pekerjaan, kita belom bikin juga travel itinerary, dan tibe-tiba si Kaki Berbulu, “Tiketnya mana?”. Yak, si Muka Lebar hilang ingatan, lupa dimana tiketnya. Kita akhirnya pontang-panting nyari tiket, yang mana di cari di folder e-mail gak ada, di telpon AA ga bisa (kita nanyanya keberangkatan tanggal 5,6,7 atas nama kita gak bisa di resend itinerary-nya), sampai di suatu titik pasrah si Muka Lebar mempunyai ide bahwa “Kita, ga pesen tiket kali… kita berhalusinasi, kita gak jadi beli…” yang langsung dijawab bringas oleh si Kaki Berbulu “Beliiiiiiiiii…”. Oke dimulai lah peroses mengingat-ingat yang bikin kepala nyut-nyutan (kepala dijedok-jedokin tembok, dicelupin air dingin, disetrum *hii lebayy bin sadis* gak deng), tapi gak inget juga, akhirnya mencoba metoda random sampling yaitu mencari di tempat si Muka Lebar biasanya menyimpan dokumen secara random, untungnya tidak perlu mencari semua sample... Tadaaaa akhirnya ketemu juga tu tiket, dan ternyata kita berangkat tanggal 12, 13, 14 November. Hehehe



Itu besok!



Dimana kita belom pesen hotel, gak tau mau kemana dan gak punya duit. Jadilah kita mengambil uang tabungan dan menukarnya tadi siang, tadddaaaa we have 200 sgd… buset mahal amat ya kita nuker saat yang gak ok, sgd baru naik beberapa hari lalu…

Dengan pd-nya gak pesen hotel, dengan alasaan biar ada rasa berpetualangnya, sampai suatu saat (sejam lalu) senior yang tinggal disana bilang “Aduhuh, emang sih hari kerja tapi kan buang-buang waktu dan….”. Sebenarnya bukan apa-apa tapi tiba-tiba si Muka Lebar sadar kalo kita belom ngerti banget daerahnya (karena kemalasan sibuk gak sempet baca LP), akhirnya secepat kilat memesan kamar bunk bed di premium backpacker hostel (biar kata ada premium tetep aja tidurnya di bunk bed dan shared bath room…), maka melayang lah 115 sgd (2 bunk bed untuk 2 hari).



Uang tersisa 85 sgd, apakah kami akan selamat di Negri Singa Duyung? Hahaha wish us luck!



No comments:

Post a Comment