Daisypath Anniversary tickers

Saturday 27 November 2010

Singapore III: Dead from the waist down

Hari kedua badan pegelnya bukan main, kaki capek. Tapi justru perjalanan baru dimulai, dan sialnya si Muka Lebar memang gak fit kondisinya. Pagi ini karena tidak bisa tidur, Muka Lebar bangun pukul 7 dengan emosi jiwa, langsung mandi.

Perbekalan sebelum pergi, sandwich, air mineral kemrin malem, sunglass dan LP


Perkantoran di Raffles City
Hari ini kami memutuskan mengunjungi tempat terkenal, pilihan pertama adalah Patung Raffles, turun di daerah perkantoran MRT Raffles, menyusuri skyscraper building, menuju pinggir sungai.


Menyebrang ke Victoria Theater dimana patung Raflles berada. Dari kejauhan terlihat Marina Bay, kami berjalan menuju Marina Bay, sebenarnya satu yang kami cari, dimana Merlion?

the famous singa duyung
Jalan-jalan dan jalan memabawa kami ke Esplanade dan tampak Singapore's Eye dari kejauhan. Mana sih si singa duyung? ternyata oh ternyata, si singa duyung ada tepat di depan kami dipisahkan teluk/sungai/laut... Ternyata itu? (Kok keciiil??? kata si Muka Lebar sambil bilang "Bukan itu kali, ayo cari lagiiii...."). Ternyata memang itu. Sedikit kecewa, jauh-jauh ke sini padahal di Surabaya juga ada.

Take a nap

Muter-muter China Town, tau-tau sampe sini...
China town
Dan setelah Merlion, kami ke Vivo City untuk bertemu teman. Selanjutnya kami ke China Town, menyusuri jalan-jalan kecil, kafe dan hotel eksklusif, gang-gang kecil... sampai ke Kuil  dan tangan si Muka Lebar di rajah (tanpa pikir panjang), dan kami mengarah ke IKEA. Agak bingung awalnya, tapi kami sampai Ikea dengan selamat, dengan bantuan Ibu India yang baik hati.

Capeknya luar biasa, setelah IKEA, si Muka Lebar tidur di bis nganga sangking capenya. Kami turun di Old Quarter, menyusuri jalan dan mencari MRT terdekat untuk kembali ke hotel untuk mandi dan istirahat. Teparrr....


Mencari MRT terdekat
Old Quarter at sunset


Malamnya setelah makan di depan hostel, kami memutuskan untuk ke Orchard Rd., kemudian ke Newton Hawker yang mahal dan ke Mustafah untuk beli air mineral... Karena waktu semakin mendekati pukul 12, kami berpacu melawati lautan orang-orang di Mustafah Center, dan dengan sukses ketinggalan MRT... Teparrrr luar biasa...

Oh what a day... badan rontok.
-------------------
Soal makan untungnya selain bawa bekal, kami tidak menemukan kesulitan berarti makan di dengan budget 10 SGD. Kami punya kesempatan 3 kali makan diluar (di luar nyemil mahal), kami makan di Vivo City, Laksa Singapore dan nasi Ayam Hainan. Kemudian di resto depan G4, Dry Fish Ball Noodle dan Ayam Hainan. Terakhir di Food Republic, Thai Noodle dan Nasi Briyani plus Ayam. Karena banyak pendatang di Singapore, makanan pun beragam. 
 
Salah satu yang kita makan adalah kue ini, semacam putu, tepung beras (emang putu tepung beras ya?) yang diisi kelapa dan gula merah. Rasanya enak... harganya mahal lah, hehehe
Traditional cake

Sandwich ice cream, nice treat!

Laksa Singapore

Nasi Ayam Hainan

Another Nasi Ayam Hainan

Teh Tarik

Dry Fish Noodle. Yummy!

Daftar menu di salah satu food stall Hawker Center.

Warning at the Hawker Food Center

Thailand Noodle

Nasi Ayam Briyani
-------------------------
Last Day
Hari terakhir kami langsung check out, namun sebelum pulang, kami sempatkan diri untuk ke Orchard (Lagi) dan Funan IT Mall... Setelah pulang kami sadar kalo kami memang anak Mall, hobinya ke Mall mulu liat barang... Liat doang kali ini gak beli...
Hehehe

2 comments:

  1. ree ke singapore itu bayar visa pa bebas visanya? kalo thailand bayar visa brp?

    ReplyDelete
  2. Dina, Singapore dan Thailand untuk pemegang passport Indonesia bebas visa :D Asik kan...

    ReplyDelete