Daisypath Anniversary tickers

Monday 3 December 2012

Bali in My Life

Walau pun ini sudah ke empat kalinya, mengunjungi Bali selalu menjadi spesial. Mengingat masa-masa sebelumnya mengunjungi Bali selalu meninggalkan banyak cerita. Inilah beberapa catatan (sepanjang ingatan) si Muka Lebar tantang Bali



First Time
Perjalanan pertama ke Bali tepat 2 minggu sebelum serangan Bom Bali I tahun 2002. Melalui jalur darat bersama dengan keluarga. Yang paling berkesan kami naik kapal ketika sunrise, the view was so amazing. Karena kekurangan persiapan kami memilih hotel pertama yang kami datangi dan pindah keesokan harinya di hotel lebih murah (hotel surfer yang isinya orang asing yang hanya ingin berselancar karena kami jadi satu-satunya keluarga disitu). Karena pergi dengan orang tua yang takut banyak makanan non Halal di Bali jadi kami hanya makan McD dan nasi Padang (ya...ya...ya...boring) tapi untungnya sama orang tua (baca: dibayarin) jadi bisa merasakan Parasailing di Pantai Nusa Dua. :D Horray!



Anak GunungKali kedua ke Bali untuk upacara pernikahan tahun 2006 saat itu bertepatan dengan hari Idul Adha. Karena sudah lama tidak ke Bali, jadi si Muka Lebar semangat menyiapkan perlengkapan untuk di pantai, sunglass, sun block, hot pants. Pergi serombongan besar dengan kawalan polisi. Asik, jarak tempuh hanya 7 jam dari Surabaya-Ketapang, dan tidak perlu mengantri untuk masuk kapal. Ternyata oh ternyata kami tidak tinggal di daerah pantai tapi di pegunungan (inilah orang yang selalu berfikir kalo Bali melulu isinya hanya pantai hehehe), tepatnya di Desa Banyuatis. Walaupun saltum sepanjang hari (ternyata suhunya lumayan dingin) pada kunjungan kali ini banyak terlibat dengan warga bali, makan makanan khas bali (untungnya keluarga mempelai memisahkan makanan halal dan non-halal) yang enak!! Budaya bali (sayangnya tidak difoto) mulai dari upacara adat, sampai resepsi.
Di hari terakhir, Muka Lebar dan seorang teman bertekad kabur ke Kuta dan Denpasar untuk berbelanja. Maka berbekal peta dari cottage dan peta yang diberikan supir taksi (kami diberi peta oleh tukang taksi selagi menunggu lampu merah, karena kebingungan arah, maklum peta cottage adalah peta “pulau bali”) kami turun gunung. Dengan sukses sampai ke Denpasar, Kuta (hanya sebentar), Toko Kaos Joger, Pasar Sukowati (belanja-belanja!) dan pusat kesenian Erlangga di Jalan Nusa Dua (belanja, belanja, dan belanja) dan nyasar ketika kembali ke atas (akhirnya tanya pak polisi) dan selamat kembali ke atas setelah lewat tengah malam (kalau cinderella kita sudah berubah jadi tikus hahaha).



Workaholic
Ketiga kalinya Muka Lebar (kebetulan bersama si Kaki Berbulu) datang ke Bali untuk tugas kantor pada bulan Februari 2009. Kami menginap di Seminyak, di Villa Ahimsa yang cantik sekali dan Muka Lebar beruntung sempat makan di Warung Italia, Jimbaran, dan Kudeta. Begitu datang langsung kerja, jalan-jalan sedikit, kerja banyak. Overall, Muka Lebar dan Kaki Berbulu merasakan tempat terbaik dan makanan terbaik (jika boleh dikatakan begitu), tapi rasanya gak begitu berkesan, mungkin karena kerja sehingga tidak bisa benar-benar menikmati keindahan villa tempat kami tinggal, pantai, belanja, dan makanannya.



Holiday!
Si Muka Lebar dan Kaki Berbulu memutuskan untuk berlibur ke Bali pada tahun yang sama, setelah melewati proses persiapan yang panjang, pengajuan cuti, pemesanan tiket, pesan hotel akhirnya ke Bali lagi! Hehehe, mungkin karena terakhir ke Bali kok gak hepi. Akhirnya kami mengunjungi Bali pada November 2009, bertepatan dengan Idul Adha. Persiapan kali ini lebih matang dari sebelumnya dengan list tempat makan dan tujuan wisata yang ingin dikunjungi, sayangnya karena datang pada akhir bulan, sehingga kondisi keuangan memprihatinkan hehehe. Tapi tentu saja Bali selalu mempunyai cerita menarik. I always love Bali!

No comments:

Post a Comment