Daisypath Anniversary tickers

Tuesday, 4 January 2011

It's Raining in Bali

Bali memang tempat liburan favorit. Idenya dimulai karena cuti panjang tanpa rencana si Muka Lebar, kemudian diajak menjajal si Cantik di Bali oleh Ravanova the coolest girl on earth. Si Kaki Berbulu pun ikut setelah dapet Tune Hotel promo, single room around 120.000,- IDR lah semalem, dibuat lah rencana (sayang Chipz ga bisa ikutan) wiken di Bali. Sounds like a good plan!

Hari pertama si Ravanova, the coolest girl on earth mengajak kami ke Green School, sekolah yang seluruh bangunannya terbuat dari bambu. Which is cool, super cool! Yang sekolah disini anak-anak bule, katanya uang sekolahnya sekitar 20juta (atau lebih bayarnya pake dolar bok) untuk play group. Pelajarannya, salah satunya menanam padi . Kalo pohon mangga berbuah duit, eike mau ah nyekolahin anak di sekolah kaya beginian. Hehehe. Para pemirsa yang mengunjungi sekolah ini juga bisa menyumbang yang besarannya minimal 100 USD, nanti penyumbang besar namanya akan diukir di bambu dan dijadikan bagian dari bangunan sekolah, yang disebut "Heart of the School" yang berbentuk Aula besar.
Cafetaria Green School

Struktur bangunan yang seluruhnya menggunakan bambu

Setelah Green School kami meluncur ke spot wisata Bali yang terkenal. Sayangnya pertimbangan cuaca lagi-lagi dikesampingkan, berharap terik sinar matahari  . Preeet ,yang ada Bali hujan deras. Itu yang pertama, yang kedua kami datang saat upacara Galungan  atau Kuningan. Niat untuk makan nasi Bali Wardhani pupus karena pastinya tutup. Tujuan pertama si Kaki Berbulu dan Muka Lebar  adalah mengunjungi Tanah Lot, yang sayangnya cuaca sedang mendung dan ombak besar...

Ini bagian dari upacara adat
A man behind the mask
 Ditengah jalan kami menemui atraksi adat, semacam barongsai babi hutan, yang diisi 2 orang, dengan gagah beraninya Si Muka Lebar minta turun ditemani Ravanove, tapi emang cupu, begitu barongnya mendekati kita, si Muka Lebar ngacir. Kamera dikasi ke Ravanova the coolest girl on earth tak gentar dan takut menghadapi barong, hihihi
Ravanova captured it on our way to Tanah Lot

Upacara Adat

Upacara di Pure Tanah Lot
Ombak Besar, masi aja ada yang nekat foto-foto


Well, setelah mengunjungi Tanah Lot kita membanting setir menuju selatan pulau Bali, Uluwatu-Jimbaran, Rock Bar! Eh, fyi di tempat barong dan Tanah Lot dua kali loh si Muka Lebar dikira orang asing, heuhehehe muka eike putihan kali ya bok . Hihihi.


Setelah kesasar dan muter-muter sampailah kita di Ayana Hotel. Si Muka Lebar, Kaki Berbulu pun  akhirnya punya kesempatan mengunjungi Rock Bar, lagi-lagi dengan cuaca mendung dan angin kencang, ombak besar pun membuat sebagian Rock Bar yang levelnya terdekat dengan air ditutup, sehingga antrian panjang dan mengular menuju Rock Bar pun terjadi dan waiting list yang panjang untuk masuk...
The Rock Bar
ditutup karena ombak besar
Rock Bar apa Wave Bar, yang diujung-ujung pasti udah basah kena ombak



Pengen dinner di dock ujung itu, caranya nikah di chapel hotel ini...
Rock Bar
 Sayangnya si Kaki Berbulu moodnya jelek gara-gara merasa pelayanannya jelek. Yang pertama kita disuruh duduk ditempat yang viewnya jelek (well sebenarnya menurut Muka Lebar bagus, tp ada gagang tangga yang nutupin view kita) dan gak boleh nge-charge BB. Asli loh Si Kaki Berbulu bete abis. Belom lagi si Ravanova yang menyisip margarita udah pengen guling-guling di halaman (nyisip doang coba, gimana minum?). Makanannya ya so-so lah, kita pesan potato and pita bread fries, frozen lime margarita, si ravanova pesan hm, lupa tapi enak dan ada gingernya, sementara si Kaki Berbulu minum Ginger Ale.


Sunset di Rock Bar

Ombak yang besar bikin kaget


Kuta mendung, skases lah kita gak dapet view bagus.  Dari pada kecewa si Muka Lebar menggila dengan pose-pose andalannya...



Tetep gaya lompat, ngikutin ane nih :p
Mataharinya gak kelihatan :(

Pantai Kuta yang mendung
Dum
Syubiduuu
Pam pam

 Si Muka Lebar dan pose terbang

Dubidu

syalala
Hup!


Menurut seorang semi pro fotografer, “fotografetr tuh harus rajin bangun pagi, pemandangan bagusa adanya jam 6-8 pagi". Bangun pagi pas liburan? Hehehe. Not really our thing, we’re not a photographer anyway. But, we did, wake up early in the morning on our holiday. Jadi ceritanya si Kaki Berbulu pengen ke Tulamben. Snorkling, liat kapal karam. Akhirnya dipilih lah hari minggu dan mengingat jarak Tulamben yang jauh dari Kuta, kita berangkat jam 5 (lima) pagi.

Petualangan pun dimulai, berbekal roti gandum selai kacang (kerenya tetep tapi sekarang diet jd menunya beda), peta Periplus yang up to date (bener deh bok, kalo beli peta jalan yang up to date, beneran), kita tidak mengandalkan GPS karena alesan gak ada batre. Mulai dari Bali ring road, diteruskan menyusuri pesisir timur Bali, dengan disuguhi pemandangan pantai, gunung, sawah, sungguh indah sekali. The best view menurut gue adalah pemandangan laut yang diapit gunung, dan sawah ditengahnya. Mantab lah. 

Gunung, laut dan sawah... Amazingly beautiful

Hamparan sawah dan gunung sepanjang jalan...

Jalan berkelok-kelok
3 Km menuju Tulamben ada papan petunjuk ini, gak jadi nyasar deh :p
Ditengah indahnya pemandangan, berangkat pagi, tentu saja kami gak sempet menuntaskan panggilan alam, jadilah kami kebelet sepanjang jalan. Si Kaki Berbulu, memtuskan untuk memenuhi panggilan alam di kantor polisi dengan kedok sok-sok nanya jalan, sementara si Muka Lebar, elit dikit dong, di cottage hotel, namanya Bali Beach Cottage (semacam itu lah), dengan kedok sok-sok nanya kamar buat hanimun... Alhasil, sampailah kita di Tulamben jam 10.

Ternyata sudah cukup banyak pendatang, diver lokal dan asing, dan turis-turis yang ingin snorkling. Dengan biaya sewa snorkel dan kaki katak (apa sih namanya) 50.000 IDR dan guide 50.000 IDR, pergilah si Kaki Berbulu snorkling. Si Muka Lebar di darat aja bengong, sambil moto-moto bule, cihuy!

Pantai Tulamben

Pantai pasir hitam yang berbatu

 Tulamben sendiri adalah pantai batu, yang biasa saja. Sungguh, kalo bukan karena si Kaki Berbulu tercinta, perjalanan berjam-jam hanya untuk pantai berbatu, sungguh males banget. Tapi, kenapa ada banyak orang yang datang, jauh-jauh ke sini?
Banyak divers di Pantai Tulamben
Si Kaki Berbulu dan guidenya
Well, keindahannya tidak ada di permukaan tenyata saudara, tapi justru di bawah air. Si Muka Lebar sendiri tidak turut melihat, bagaimana indahnya pemandangan bawah laut pantai Tulamben. Tapi menurut si Kaki Berbulu, di bawah permukaan air, ada kapal US Liberty yang karam, serta ikan-ikan warna-warni yang lucu. I still didn’t get the point actually, tapi kemudian si Kaki Berbulu bilang “jadi pengen les diving deh, biar bisa nyelem lebih dalam”. Oke it was something then.



Kembali dari Tulamben, kami menyempatkan diri makan siang di Sate Ikan Marga Sari. Info dari si Ravanova, setelah Pura Kelelawar dari arah Tulamben (ada bahasa Balinya Pula Lawu ato apa gitu), belok ke kanan , Lurus terus, nanti ada rumah makan lesehan.
Oke Mas-mas paling ganteng se-restoran Marga Sari

Menu utamanya Ikan! Love it!

 Lucunya, kita datang, duduk dan tidak ditanya pesan apa. Kurang dari 10 menit kemudian, datang lah 2 nasi putih, sambal khas bali, kacang goreng, sayur kacang panjang. Lalu 2 mangkuk sup ikan, dan sepiring Sate lilit ikan, ikan yg sudah dihancurkan dan dicampur bumbu-bumbu, dipanggang kemudian dipotong kotak-kotak (apa yah namanya?), dan sate ikan. Rasanya ya ampun sodara-sodara enakkkk paraaah! Sup ikan berwarna kuning, bukan kunyit tapi (bukan kuning neon tp kuning coklat keruh) ada rasa kemiri, bawang merah, cabe rawit dan daging ikan yang gak ada amis-amisnya. Sate ikan manis, macam makan sate ayam aja, tapi ini ikan. Sate lilitnya padet dan enak, kemudian yang ikan kotak dipotong-potong, hum yummy juga. Sambal khas bali (sambal matagh yah?) enak juga, dan ternyata murah harganya. Bagus deh (gak punya duit soalnya). Ahhh puas sekaliii

Dan dengan berakhirnya petualangan ke Tulamben sukses lah perjalanan kere, Bali episode 2! (Bali kere episode 1 ada disini).

Bye Bali, see u soon!
Ps: Besok paginya kita pulang ke Jakarta, dengan hujan deres, pesawat tetep take off, Hahahah. Deg deg an bok penumpangnyapacat pasi.

2 comments:

  1. pasti ada info kuliner i like it, btw kok ga ada judulnya ?

    ReplyDelete
  2. Iya lupa din, buru-buru. Hehe. Ini aja baru di aplot fotonya :p

    ReplyDelete