Daisypath Anniversary tickers

Saturday, 11 June 2011

The Red Devil Yummy!

Well, as i said yah. Ini bulan seret. Jadi si Muka Lebar dan si Kaki Berbulu kudu ngirit maksimum. Tapi wiken jangan ngirit2 lahhh, biarlah senin sampai jumat sajah plus sabtu.

Jadinya minggu kemarin kami berjalan jalan di mall favorit si Muka Lebar, GI, dan setelah terjebak di stan anna sui di pimp oleh mua, muka si Muka Lebar yg awalnya apa adanya menjadi bagai salahsatu harajuku girls-nya mba Gwen. Ampe jalan berasa artis, merasa semua mata ngeliatin dia, sembari, menempelkan pipi ke kaos si kaki berbulu berharap kadar blush on di pipi tembem hilang.

Yang akhirnya, si kaki berbulu kesel juga "udah ah, biarin jarang2, makan yuk". Makan dimana kita, pilihan jatuh pada resto baru buka di GI. Pas lewat didepannya, wow ini resto baru buka gak ada promo2nya, adem ayem. Biasanya resto baru buka kan heboh, pake selembaran, pake badut, dll. Well, pasti cukup pd sama restonya. Masuklah kami di mad for garlic, yang ternyata italian resto dan melihat menunya yang gak begitu banyak (dibanding peppenero dan tratoria). Masuklah kami ke resto yang gelap dan gothic marrocan? Saya bukan ahli interior.

Kami pun duduk di kursi dan melihat menu, to try out new dish, first find thing that attract you the most, for me, chilli icon. Gue cari icon chilli yg paling banyak di menunya. Sementara si kaki berbulu icon favorite dish. He buys the thing called 'recomended' or 'favorites'. Blaaah. Selera pasar kan relatif begitupula selera si chef.

Dipesanlah dua main dishes, from pasta section i bought red devil, a pasta dish with seafood dan si kaki berbulu order from rice section the risotto garlic mushroom. Kami menunggu menu cukup lama. Cukup untuk kami memperhatikan sekitar, sengaporean family sebelah kita yg ortunya sedang berantem sementara anaknya autis main game di i phone pake ear pod, remaja tionghoa segroup makan pija yang tampak lejat. Dan sebenarnya kami ingin duduk di sofa box, yg warnanya maroon dan hitam dengan lampu maroko diatasnya (main the sims then u'll know maroccan lamp kaya gimana) tapi gak dikasih sama mba-nya. PELIT! Sambil melihat orang lain mostly menyantap pijanya yg tampak lejat, dan kami tidak pesan pija, krn ga begitu suka, such a waste kalo ga dimakan, dan si Muka Lebar nyeletuk "it's better taste really good yah baby, considering the price".

Maklum we had a bad dinner expirience. Untungnya di traktir. Karena gak bayar sendiri. I kept the story with me and my lovely kaki berbulu. Anyway, Mad Garlic adalah resto segroup dengan Tony Romas, wow, harusnya kualitas masakannya oke yah.

Datanglah si red devil. Is it the poor light or the soup of the dish is bloody red, sepiring penuh menggunung dengan seafood, oyster, squid and tiger prawn. Dengan serabut bawang daun serut diatasnya. Si Kaki Berbulu sudah "wow it looks good baby", si kaki berbulu suka bgt makanan berantakan, nyampur semua, tampilan si red devil ini emang agak berantakan, pasta angel hair dan seafood yg generous, kuah merah darah. Mari diaduk, ternyata isinya cukup banyak, si pasta berkuah sedikit, macam mie nyemek kalo mie jawa ini pasta nyemek. Uap panas dan baunya sudah bikin mouth watering, mari kita sikat, coba kuahnya. Rasanya pedas.
Menurut Master Chef ini adalah Bouillabaisse, ku cocokan sepihak bedasarkan warna dan ingridients-nya *sotoy*
 s



Orang indonesia itu gila condiments ya, dikit dikit tambah garam cuka merica tabasco saus acar dll. Buat si Muka Lebar, makanan enak itu makanan yang ga perlu pake condiments. Si pasta Red Devil ini sodara-sodara, rasanya pedas, dengan kuah tidak asin tidak gurih tapi berasa kaya air laut. Tidak hanyir, pastanya empuk (orang bilang al dante), seafoodnya? Cuminya gak alot, udangnya manis dan oysternya rasanya percis seperi oyster mentah, kalo makan di grand hyatt cafe, segar dengan rasa laut. Well, satu hal yang pasti they use the best and the fresh ingridients. Rasa? Rasa itu relatif, and i can say i love the spicy flavour, hebatnya lagi makin dasar kuahnya makin pedas, apalagi di tumpukan bumbunya, disuapan akhir pedesnya enakk!

Bagaimana Risotto si Kaki Berbulu? Well the second dish came when i taste the Red Devil soup. Dan si risotto datang putih dan panas mengepul. Nasinya dan jamur enoki (i reckon) dan satu jenis jamur lagi kancing atau apa gitu yg aku suka tumis. Dengan paha ayam boneless diatasnya. Menurut si Kaki Berbulu itu adalah risotto terenak yg pernah dia makan. Gurih yang tidak terlalu dominan, tidak terlalu creamy, every elements works well it's a simple flavour yah, si paha ayam justru yg rasanya jelas gurih dan lebih asin, works well with the risotto yah. I love this dish. Lucunya, dlm risotto ada bawang putih utuh dan si kaki berbulu menolak untuk memakannya, dia gak suka bawang. Dan i ate it, it taste good, dan akhirnya dimakan juga sama si kaki berbulu.
the garlic risotto

Pengalaman makan kali ini, secara rasa sangat memuaskan. I love our dishes. Ketika bill datang, we can accept the price for the dishes tapi untuk service taxnya yg 7,5% oh no no no. Pelayannya gak cekatan, i asked them twice to give me the menu (makanya kita gak jd nambah order krn kelamaan ngambilnya), dan a bit jutek yg nerima kita, kita minta duduk di sofa gak dikasih pdhl ada pasangan b2 disitu juga. Kata dia untuk 6 orang. Kenapa sih? Jadi overprice yah buat service tax, gak sebanding sama kualitas pelayanan. So, turunin service taxnya! *gak rido bayar 7,5% buat pelayanan setengah hati*

pulangnya kita beli serabi kinca duren ulliko, yg rasanya nampol dan jajanan taiwan yg so std bgt. Ugh langsung mengantuk kebanyakan makan.
Published with Blogger-droid v1.6.7

4 comments:

  1. Gagal dietku baca post-postmu ini ree hehehe... :p

    ReplyDelete
  2. Wakakak... as always Dina, diet starts tomorrow. Tomorrow never dies.... hihi

    ReplyDelete
  3. rahayuuuuuu
    entah gimana caranya..
    tapi gue udah bisa komen blog elooo :)):))
    akhernyaaa :))

    ReplyDelete
  4. Akherrrnyaaa! Selametan dulu! Hihihi

    Ray

    ReplyDelete